Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
2
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
8 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
8 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
5
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
6
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kisah Sarimah, Wanita yang Bersyahadat Setelah Menemukan Keindahan Islam Dari Hal Sederhana Ini

Kisah Sarimah, Wanita yang Bersyahadat Setelah Menemukan Keindahan Islam Dari Hal Sederhana Ini
Imah saat berucap Dua Kalimat Syahadat di Masjid Ijtihadul Muslimin, usai Salat Jumat tadi (Foto: Chairul Hadi)
Jum'at, 28 April 2017 19:01 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Wajah suka cita tergambar jelas dari wanita bernama Sarimah ini. Bertempat di Masjid Ijtihadul Muslimin Jalan Wonosari Kelurahan Tangkerang Tengah Kota Pekanbaru, Riau, ia akhirnya mengucap dua kalimat syahadat dan menyatakan memeluk Islam.

Imah nama panggilannya. Wanita berumur 27 tahun itu tak kuasa menahan haru setelah mengucap dua kalimat syahadat dengan dibimbing seorang ustad, usai Salat Jumat (28/4/2017) siang tadi. Puluhan orang jadi saksi, mulai dari RT, RW hingga Lurah dan tokoh masyarakat setempat.

Imah dibesarkan dalam keluarga non muslim. Ketika itu dirinya belum paham betul soal Islam. Baru beberapa tahun ini dirinya mulai tergerak mempelajari dan mendalaminya. Wanita kelahiran Titi Akar tersebut juga mengakui, hasratnya muncul dari hal-hal sederhana tentang Islam.

Berawal dari kesehariannya, Imah sudah tak asing lagi mendengar ceramah-ceramah ustad yang disiarkan dari pengeras suara masjid, termasuk pula keindahan lantunan azan. Dari hal sederhana itulah yang rupa-rupanya menggerakkan hati perempuan yang kini sudah berhijab tersebut.

"Keindahannya," kata Imah saat menjawab GoRiau.com (GoNews Grup) soal hal apa yang pertama kali yang membuatnya tertarik dengan ajaran Agama Islam. "Tak bisa diungkapkan lagi, saya tertarik dengan keindahan ajaran dalam Islam," ucapnya sambil tersenyum kecil.

Lama-lama hasratnya kian dalam dan tak terbendung. Selain mendengar ceramah-ceramah tentang Islam di masjid walau hanya dari jauh, Imah juga mulai membaca buku-buku, hingga browsing di internet soal Islam. Di pertengahan jalan, keraguan sempat muncul, apakah keluarganya bakal menerima keadaan itu.

"Sudah lama sebetulnya ingin memeluk Islam, cuma takut, takut kepada keluarga dan status sosial. Lama difikir, akhirnya saya beranikan diri bicara soal rencana itu, dan ternyata tidak ada masalah, orangtua menerimanya karena saya sudah dewasa, tahu mana yang menurut saya baik," sebutnya wanita berlesung pipit ini.

Dari sana ia mulai berani terbuka soal niat memeluk Islam, termasuk kepada teman sepekerjaan, serta lelaki calon suaminya bernama Edi Purnomo. "Mereka semua membantu saya belajar sedikit-demi sedikit. Tidak ada paksaan sampai saya betul-betul yakin seperti sekarang," sebut dia.

Walau ilmu agamanya masih awam sebagai mualaf, Imah yakin akan ada banyak orang yang membimbingnya nanti, dan itu akan berjalan lancar, termasuk dari sang calon imam, Edi Purnomo. Apalagi di tahun ini mereka berdua punya rencana untuk menikah.

Bahkan Lurah Tangkerang Tengah Hadi Iswahyudi yang turut hadir menyaksikan Imah berucap dua kalimat syahadat di Masjid Ijtihadul Muslimin berjanji mempermudah urusannya, termasuk menyangkut perubahan status agama dalam Kartu Tanda Penduduknya (KTP).

"Kita juga akan support kebutuhan Imah dalam belajar Agama Islam. Kita akan datangkan ustazah, untuk mengajarinya mendalami agama. Soal perubahan di KTP, kita bantu memprosesnya. Saya juga sudah infokan ke Pak KUA, kita sesuaikan," sebutnya.

Kata Hadi, Imah bukan satu-satunya yang sudah memeluk Islam di kelurahannya. Tercatat dalam dua tahun belakangan, sudah ada tiga orang lainnya. Bahkan ke depan, juga ada tiga orang lagi yang menyusul Imah memeluk Agama Islam. "Sudah kewajiban kita membimbingnya," singkat dia. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/