Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
3
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
22 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
6 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pilkada Usai, PP Pemuda Muhammadiyah: Saatnya Merawat Toleransi Otentik

Pilkada Usai, PP Pemuda Muhammadiyah: Saatnya Merawat Toleransi Otentik
Istimewa.
Rabu, 19 April 2017 21:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Setelah Hiruk pikuk Pilkada Langsung DKI Jakarta, yang penuh dengan intrik tajam, bahkan dipenuhi dengan teror-teror perpecahan. Pemuda Muhammadiyah mengajak semua warga DKI kembali bersatu dan merawat toleransi secara otnetik.

"Saatnya kita kembali bersatu, memajukan dan menggembirakan Indonesia," ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam siaran persnya yang diterima GoNews.co, Rabu (19/4/2017) malam.

"Saya percaya tidak ada tempat bagi intoleransi dan radikalisme di Tanah Indonesia. Mayoritas umat beragama terutama umat Islam menempatkan Pancasila sebagai kesepakatan bersama sebagai Bangsa," lanjutnya.

Masih kata Dahnil, tuduhan suburnya radikalisme dan intoleransi bagi Pemuda Muhammadiyah, adalah upaya kampanye propoganda politik untuk menuduh kelompok politik tertentu, yang kemudian seolah memberikan label generatif terhadap sikap politik yang berbeda.

"Oleh sebab itu, saya berharap pelaku isu menuduh pihak lain yang berbeda sikap dengan tuduhan radikalis dan intoleran tidak lagi dilakukan pada momentum politik berikutnya, karena tindakan seperti itu justru menjadi ancaman terhadap keberagaman dan Pancasila," tukasnya.

Dirinyapun berujar, akan menyetop menjadi kan toleransi dan keberagaman sekedar komoditi dan propoganda politik.

"Mari momentum usainya pilkada DKI Ini kita menghadirkan toleransi yang otentik, bukan toleransi yang dipenuhi praktek rente dan politicking," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/