Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
21 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
21 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
21 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
19 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
15 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waduh, Dua Tokoh Papua Ini Tak Kompak Soal PT Freeport

Waduh, Dua Tokoh Papua Ini Tak Kompak Soal PT Freeport
Foto: inilah.com
Sabtu, 25 Februari 2017 14:05 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Selain berdebat soal kontribusi yang diberikan PT Freeport Indonesia untuk rakyat Papua dan Indonesia, Tokoh Senior Pemerintahan Papua Michael Manufandu dan Ketua Gerakan Papua Optimis Jemmy Demianus Ijie juga berbeda pendapat soal pembangunan smelter.

Michael menyatakan pada dasarnya saat itu PT Freeport sudah akan membangun smelter yang merupakan amanat Undang-Undang No. 4/2009 tentang Minerba.

"Freeport sudah anggarakan 2,3 miliar dolar Amerika untuk bangun smelter. Mereka juga sudah kerjasama dengan perusahan dekat situ untuk sewa tanah. Sudah mulai kajian-kajian. Uang ada kontraktor juga sudah ada. Tapi berpikiran jika ada perubahan saat pergantian kekuasaan," jelasnya.

Sedangkan Ketua Gerakan Papua Optimis Jemmy Demianus Ijie mengatakan hal berbeda. Menurutnya tidak ada pembangunan Smelter hingga saat ini.

Dengan begitu, PT Freeport sudah melanggar Undang-Undang."Boro-boro bangun Smelter di Papua, fasilitas kesehatan saja tidak pernah tersedia di Papua," tukasnya.

"Bangun rumah sakit rujukan saja tidak ada sampai sekarang ini. Masyarakat harus berobat ke Surabaya, Jogja. Adakah satu saja sekolah unggul dibangun (Freeport) Papua?" sesalnya.

Jemmy akhirnya ikut menyentil soal pernyataan Michael terkait jumlah pekerja papua di dalam PT Freeport. Ia tidak membantah soal jumlah tapi ia menyebut pekerja Papua hanya jadi buruh kasar di tanah sendiri.

"Orang Papua di Freeport hanya sebagai pekerja kasar. Ada beberapa di manajemen, tapi tidak sebanding. Memang banyak orang kerja tapi buruh kasar," ketusnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/