Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
24 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
3
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
4
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
10 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
5
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
6
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
4 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kalau Menurut Jokowi Demokrasi Kebablasan, Jimly Adshiddiqie: Ya Cepat Perbaiki!

Kalau Menurut Jokowi Demokrasi Kebablasan, Jimly Adshiddiqie: Ya Cepat Perbaiki!
Sabtu, 25 Februari 2017 14:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Eks Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, menganggap wajar pernyataan Presiden Joko Widodo tentang demokrasi di Indonesia kebablasan.

"Intinya, perlu dievaluasi mana yang dianggap berlebihan dan mana yang kurang. Aturan main dalam demokrasi 1998 ini belum stabil, masih berubah-ubah," ujar Jimly.

Hal itu ia ungkapkan dalam diskusi Perspektif Indonesia dengan topik "Kebebasan Demokrasi Kebablasan." di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/2/2017).

Jimmly menyebut salah satu ciri demokrasi yang kebablasan adalah pemilihan langsung anggota legislatif.

Menurut Jimmly, pemilihan langsung membuat calon legislatif menjadi aktor bagi dirinya sendiri. Bahkan, nantinya anggota legislatif tersebut bisa menjadi lawan bagi teman-temannya satu partai.

"Ini yang harus dievaluasi, dan di undang-undang juga banyak celah untuk dievaluasi," ujarnya.

Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) itu menambahkan, Presiden Jokowi bisa memanfaatkan kekuasaan yang ia miliki sekarang untuk memperbaiki sejumlah celah dalam sistem demokrasi RI.

"Presiden bisa manfaatkan momentumnya, pemerintah bisa membuat formula-formula untuk perbaikan. Mumpung berkuasa, perbaiki," seru Jimmly. ***

Sumber:rmol.co
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/