Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
4 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
4 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
3 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
2 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Setelah Berhasil Usir 69.000 Muslim Rohingya, Myanmar Mengaku Akhiri Operasi Militer di Rakhine

Setelah Berhasil Usir 69.000 Muslim Rohingya, Myanmar Mengaku Akhiri Operasi Militer di Rakhine
Pengungsi Rohingya. (dream)
Kamis, 16 Februari 2017 21:23 WIB
JAKARTA - Pemerintah Myanmar mengaku telah memutuskan mengakhiri operasi militer di Negara Bagian Rakhine.

Operasi militer yang dikecam dunia internasional ini dijalankan Myanmar di Rakhine sejak empat bulan lalu, setelah terbunuhnya sembilan orang polisi di pos perbatasan itu.

''Situasi di Rakhine utara telah stabil. Operasi pembersihan yang dijalankan militer telah berhenti, jam malam telah dicabut dan hanya akan ada polisi yang beroperasi menjaga keamanan,'' ujar Penasehat Keamanan Nasional Thaung Tun dalam pernyataan yang disiarkan Kantor Penasihat Negara.

''Tidak ada pengecualian untuk pengerahan kekuatan, yang mengabaikan Hak Asasi Manusia (HAM) dan kriminalitas. Kami akan tunjukkan kami siap menindak tegas jika terbukti ada pelanggaran,'' kata Thaung.

Dua pejabat senior dari Kantor Kepresidenan Myanmar dan Kementerian Informasi memberikan konfirmasi operasi di Rakhine utara telah berakhir. Tetapi, mereka mengatakan beberapa personil militer tetap ditempatkan di wilayah itu untuk menjaga perdamaian dan keamanan.

Militer Myanmar tidak segera memberikan tanggapan terkait keputusan ini. Militer dan polisi membentuk tim terpisah untuk menginvestigasi dugaan kejahatan usai Presiden Aung San Suu Kyi berjanji menyelidiki tuduhan PBB terkait kekerasan pada komunitas Muslim.

Operasi militer yang dijalankan di Rakhine memicu kecaman dunia internasional. Akibat operasi itu, sebanyak 69.000 jiwa etnis Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh.

Pemerintah Myanmar di bawah kepemimpinan peraih Nobel Suu Kyi kerap mengeluarkan bantahan. Mereka menyebut operasi itu tidak melanggar hukum.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/