Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
13 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
13 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
11 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
12 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Isu Penggelembungan Suara di Bukit Duri, Panitia PPS: Kami Salah Tulis, Harusnya Ahok-Djarot Suaranya 61, Tapi Tertulis 261

Isu Penggelembungan Suara di Bukit Duri, Panitia PPS: Kami Salah Tulis, Harusnya Ahok-Djarot Suaranya 61, Tapi Tertulis 261
Ilustrasi. (net)
Kamis, 16 Februari 2017 20:59 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Hasil penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta di tempat Pemungutan Suara (TPS) 36, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, diduga telah digelembungkan. Dugaan itu muncul karena jumlah penghitungan suara dalam formulir C1 berbeda dengan hasil rekapan di Kecamatan.

Pada formulir C1 tercatat pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Syiviana Murni memperoleh 74 suara.

Sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 61 suara dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 98 suara. Seemantara dalam rekapan di kecamatan Tebet perolehan suara Ahok (sapaan Basuki)-Djarot sebanyak 261 sementara untuk dua pasangan lainnya tidak ada perbedaan.

Muhasan, Panitia Pemungutan Suara (PPS) Bukit Duri, mengatakan terjadi kesalahan dalam pencatat di rekap kecamatan. "Itu seharusnya dicatat pasangan nomor 2 dapat 61 suara, tapi yang mencatat malah disambung jadi 261," katanya.

 Menurut Muhasan, hasil rekap C1 dari setiap TPS difoto dan dikirim ke grup whatsapp RT-RW di Tebet. Begitu juga dengan hasil rekap yang tercatat di kecamatan. Namun tanpa konfirmasi lagi, salah satu anggota grup mengupload foto perbedaan suara di TPS 36 tersebut.

"Jadi tidak ada penggelembungan, tapi hanya kesalahan dalam pencatatan,"katanya.

Ketua RW 09, Ahmad Badrul Fajri, juga memberiksan penjelasan yang sama. Namun dia tidak tahu siapa orang yang melakukan kesalahan itu.

"Tadi saya lihat sudah diperbaiki. Pasangan Ahok-Djarot sebanyak 61 suara, bukan 261," katanya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/