Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
2 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Din Syamsudin: Apa Jadinya Kehidupan Umat Islam Tanpa MUI? Ingat Ulama dan Pemerintah Sudah Mendirikannya Sejak 1975

Din Syamsudin: Apa Jadinya Kehidupan Umat Islam Tanpa MUI? Ingat Ulama dan Pemerintah Sudah Mendirikannya Sejak 1975
Din Syamsudin. (istimewa)
Rabu, 18 Januari 2017 21:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin percaya diri menilai MUI penting dalam pembangunan di Indonesia. Bahkan berperan penting untuk umat Islam.

Din tak bisa bayangkan jika Indonesia tanpa MUI. Bahkan umat muslim tanpa MUI.

"Tidak bisa dibayangkan jika tidak ada MUI dalam pembangunan bangsa, maka apa jadinya kehidupan umat Islam tanpa MUI itu," katanya di gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2017).

Dia menyikapi soal berbagai tudingan MUI pasca mengeluarkan berbagai fatwa yang kontroversi. Salah satunya fatwa larangan muslim mengenakan atribut keagamaan lain saat Natal kemarin.

"MUI ini dilahirkan oleh pemerintah maupun umat Islam tahun 1975 itu. Maka menjadi jembatan perantara dan kemudian berperan untuk bisa membentuk watak bangsa berakhlak maka keluarlah fatwa MUI dan kegiatan MUI lain. Ini perlu dipahami sebagai manifestasi, tanggung jawab MUI terhadap bangsa," kata Din.

Jadi kata dia, jangan lupa dengan sejarah dan fungsi MUI yang sudah turut berjuang mempertahankan NKRI.

Fatwa MUI yang disampaikan KH Hasyim Asyari saat melawan penjajah di Surabaya dengan menyerukan Jihad, salah satu contohnya.

"Jangan lupakan sejarah, ingat itu," paparnya. ***

Sumber:berbagai sumber.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/