Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
7 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
5
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
6
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Profil Kapolres Indragiri Hulu AKBP Abas Basuni S.Ik

Berkat Didikan Keras dan Mandiri Sang Ayah, Anak Kades Ini Akhirnya Jadi Kapolres Indragiri Hulu

Berkat Didikan Keras dan Mandiri Sang Ayah, Anak Kades Ini Akhirnya Jadi Kapolres Indragiri Hulu
Kapolres Indragiri Hulu AKBP Abas Basuni S.Ik saat mimmpin jumpa pers.
Minggu, 15 Januari 2017 07:29 WIB
Penulis: Jefri Hadi
ABAS Basuni, hanya seorang anak desa. Anak bungsu dari 10 orang bersaudara itu adalah anak kepala desa yang juga merangkap sebagai petani. Meski secara ekonomi tidak kekurangan, anak pasangan Alm H Nurdin dan Alm Hj Banyi tetap mandiri sejak kecil.

Pasalnya, Abas sudah biasa dididik secara keras oleh ayahnya. Ayahnya tidak ingin anak-anaknya manja dan hanya menikmati hasil keringat orang tua, meski ayahnya tergolong petani sukses. Bahkan sang ayah, berharap Abas kecil bisa menjadi tentara dan mengabdi untuk negeri.

Prinsip hidup dengan penuh perjuangan yang diajarkan ayahnya, itu pula yang membuat Abas bisa hidup dimana saja, di daerah mana saja, dan sekarang menjadi Kapolres Indragiri Hulu, Riau.

''Ayah saya orangnya keras, mengajarkan anak-anaknya supaya mandiri. Dan saat kami dewasa, itu ternyata sangat bermanfaat,'' ujar AKBP Abas Basuni S.Ik yang lahir 4 Agustus 1974 di Desa Mukti Wari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Sejak kecil, dirinya telah dididik untuk menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Walau anak bungsu dan anak orang berada, tapi dirinya dan saudaranya tidak kenal hidup manja dan hura-hura. Dari 10 bersaudara, kini Abas hanya tinggal berlima, sedang lima orang lainnya sudah tiada. Mereka yang hidup adalah Mahmud (swasta), Siti Yarsih (PNS), Siti Fatimah (irt), Bahrudin (swasta) dan terakhir saya sendiri Abas Basuni.

Abas mengawali pendidikan di SDN Layung Sari Cibitung dan lulus pada tahun 1987. Dari situ, ia melanjutkan ke SMPN 1 Cibitung, lulus tahun 1990 dan meneruskan ke SMA 1 Bekasi dan lulus pada tahun 1993.

"Lulus dari SMA, saya maunya jadi tentara dan itu juga keinginan orangtua. Akan tetapi hasil tes di Akabri saat itu, saya hanya lulus di untuk mengikuti pendidikan di polisi. Sempat kecewa memang, terutama orang tua," ujar AKBP Abas Basuni kepada GoRiau.com.

"Namun, semua itu ada hikmahnya dan inilah garis tangan yang kita tidak pernah tahu. Seiring waktu berjalan, akhirnya ayah saya bisa menerimanya. Saya lulus di Akabri pada tahun 1996," tuturnya menceritakan.

Lulus dari Akabri, AKBP Abas Basuni langsung dikirim ke luar pulau Jawa dan ditempatkan di Polres Mamuju Sulsel (Sulawesi Selatan) sebagai Pamapta. Beberapa waktu kemudian, dirinya dipercaya sebagai Kapolsek Pangka Jene di Pangkep, Provinsi Sulsel.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/14012017/abas2jpg-5508.jpgKapolres Indragiri Hulu AKBP Abas Basuni S.Ik bersama keluarga.

Tak bertahan lama, dirinya kembali dimutasi ke Tanah Toraja, Provinsi Sulsel selaku Kapolsek Tanah Toraja. Juga tak bertahan lama, Abas Basuni kembali dimutasi dan dipercaya menjabat sebagai Kasat Lantas di Polres Sinjai, berikutnya dia juga dipercaya menjabat Kasat Lantas di Polres Bone, Provinsi SulseL.

"Sebagai perwira polisi yang taat serta loyal pada pimpinan serta sumpah jabatan, saya siap ditempatkan di seluruh wilayah NKRI. Dari sana, saya akhirnya dimutasi ke Polda Kalimantan Barat (Kalbar). Di Kalbar, saya dipercaya sebagai Kabag Ops Polres Sintang dan terakhir sebagai Waka Polres di Polres Landak tahun 2013," terangnya.

Keluar dari Kalbar sambung Abas Basuni, dirinya dikirim ke Polda Riau. Pada tahun 2014, dirinya dipercaya sebagai Kasubdit Gasum Sabhara Polda Riau dan dimutasi sebagai Kasubdit Reg Iden Polda Riau pada tahun 2015. Dan berkat dedikasi dirinya dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara, Abas Basuni dipercaya sebagai Kapolres Inhu sejak tahun 2016 hingga saat ini.

Keluarga dan penghargaan

Sebelum dikirim ke Polda Riau, ternyata selama bertugas di Tanah Toraja, Sulsel, AKBP Abas Basuni menemukan gadis pujaan hati. Dirinya terpikat oleh seorang putri dari Tanah Toraja yang bernama Wiwin Indah Sulastri.

Putri seorang Purnawirawan Polisi itu lahir pada, 30 Oktober 1981 di Kecamatan Makale, Kabupaten Tanah Toraja, anak dari Aladin Suherlan dan Hania Tandi Panga. Yang pada akhirnya, kedua sejoli itu melangsungkan pernikahan pada tahun 2001 silam.

Dari pernikahannya, saat ini Abas Basuni telah dikaruniai 3 orang putra 1 orang putri. Yaitu, Dimas Akbar Afriza (SMA Krida Nusantara) di Bandung, Salsabila Ayunia (SMPN 4 Pekanbaru), Moh Aditya Daffa dan Andika Bagas Wirasaty (SDN 36 Pekanbaru).

"Karena tugas, anak pertama dan kedua saya lahir di Makasar. Sedangkan anak ke tiga dan keempat, lahir di Pontianak. Untuk penghargaan yang pernah saya terima yaitu, Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun dan 16 tahun dan Dwidya Sista," tutur Abas Basuni sambil tersenyum.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/14012017/abas3jpg-5507.jpgKapolres Indragiri Hulu AKBP Abas Basuni S.Ik

"Semua keberhasilan ini, tentunya tidak terlepas dari peran kedua orangtua saya. Namun, ketika lulus sebagai seorang polisi dan berdinas, saya belum bisa berbuat apa-apa untuk mereka. Ayah saya meninggal dunia dikala saya baru satu tahun dinas dan tak lama kemudian disusul oleh ibunda," jika terkenang ini merupakan hal yang paling menyedihkan dalam hidup saya, namun kembali lagi, itu semua adalah takdir yang maha kuasa.

"Ada sebuah filosofi yang disampaikan ayah pada saya dan hingga saat ini masih saya ingat dan saya terapkan, baik selaku kepala keluarga maupun saat saya bertugas. Pembimbing adalah contoh, maka jadilah seseorang yang berkomitmen dalam segala hal dan memiliki rasa empati," ingatnya sambil mengenang.

Ketika ditanya tentang hal yang paling dibenci, Kapolres Inhu ini dengan tegas menjawab ''Narkoba''.

"Saya paling anti dan benci yang namanya narkoba. Bagi saya, tidak ada tempat dan celah bagi narkoba," pungkas pria yang doyan makan belut dan hobi joging itu saraya dengan bangga mengungkapkan bahwa dirinya saat menjadi taruna dulu satu angkatan dengan Kabid Propam Polda Riau.

"Itu menjadi suatu kebanggaan bagi saya. Semoga kelak dan jika tercapai, saya bisa pensiun dengan pangkat minimal bintang dua," pungkas Abas Basuni sambil tersenyum. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/