Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
18 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
17 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
16 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
16 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
2 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sadis... Bos Tewas Dibantai Pembantu dengan Sebilah Pisau

Sadis... Bos Tewas Dibantai Pembantu dengan Sebilah Pisau
ilustrasi
Kamis, 12 Januari 2017 09:35 WIB

SAMARINDA - Chamim Imron (48), warga di Jalan Jakarta, Kelurahan Loa Bakung, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, menjadi korban pembunuhan sadis, Rabu (11/1) sekitar pukul 10.15 Wita kemarin.

Dilansir dari jpnn.com, Chamim Imron meregang nyawa usai diserang secara membabi buta oleh pria yang biasa membantunya membersihkan rumah, bernama Taufik alias Upik (40).

Imron tewas dengan luka di sekujur tubuh. Sebenarnya sesaat setelah kejadian Imron masih bernapas dan dia sempat dilarikan sejumlah tetangganya ke RS Dirgahayu.

Sayangnya akibat luka parah yang diduga banyak mengenai organ vitalnya, ditambah banyak kehabisan darah akhirnya nyawa pengusaha jasa loket pembayaran rekening PLN, PDAM hingga tagihan telepon itu tak tertolong.

Imron mengembuskan napas terakhir di meja perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit swasta tersebut.

Salah satu luka parah yang dialami Imron adalah robek di sekitar kepala dan wajahnya. Sementara Upik berhasil diamankan polisi dan digelandang ke markas Polsekta Sungai Kunjang untuk menjalani pemeriksaan.

Kejadian yang merenggut nyawa Imron tersebut membuat geger warga di kawasan Sungai Kunjang. Kediaman Imron pun langsung dipenuhi warga yang penasaran ingin melihat langsung dari dekat.

Namun polisi sigap, dengan langsung memasang pita garis polisi. Tujuannya agar tak ada warga yang mengganggu proses olah tempat kejadian perkara (TKP) .

Informasi yang diperoleh, awal mula hingga Upik mengamuk dengan membabi buta tak ada yang mengetahui secara pasti.

Saat kejadian, seorang pegawai Imron yang bertugas menjaga loket bernama Tarbiyanur atau yang akrab dipanggil Tia sedang menjalankan tugas di ruangan yang ada di sisi kiri rumah.

“Saat itu saksi (Tia, red) mendengar teriakan minta tolong korban (Imron, red) dari dalam rumah. Penasaran, saksi lalu masuk mencari asal suara korban,” beber Kapolresta Samarinda Kombes Pol Eriadi, didampingi Kapolsekta Sungai Kunjang Kompol Apri Fajar Hermanto.

Ketika masuk, Tia melihat Imron sudah berhadap-hadapan dengan Upik di ruang makan yang terhubung langsung dengan ruang ruang dapur dan ruang tengah. “Saksi ketakutan dan langsung lari minta pertolongan keluar rumah,” imbuh Apri.

Saat itulah Tia bertemu dengan seorang pedagang cendol di sekitar lokasi kejadian. Lalu pria yang akrab dipanggil Mas Cendol oleh warga sekitar, masuk ke rumah Imron untuk melihat dan memastikan kondisinya.

Ketika itu Imron terlihat sudah bermandikan darah. Mas Cendol sempat berusaha melerai, namun takut mendekat karena khawatir jadi amukan Upik yang saat itu menggenggam sebilah pisau. Ketika Upik lengah, Mas Cendol langsung menarik tubuh Imron yang berlumur darah.

Saat bersamaan anggota Polsekta Sungai Kunjang datang ke lokasi kejadian dan membatu proses evakuasi Imron.

Pria yang selama ini dikenal ramah oleh tetangganya itu langsung digotong ke mobil patroli polisi dan dilarikan ke rumah sakit.

Sementara Upik langsung diamankan polisi tanpa perlawanan berarti. Ketika diamankan, pakaian Upik berlumur darah Imron. Polisi juga menyita pisau dapur yang digunakan Upik menganiaya Imron.

“Saat ini kasus ini masih dalam proses pemeriksaan. Kami sedang melakukan olah TKP dan melakukan visum terhadap jasad korban,” pungkas Apri ditemui usai mengecek lokasi kejadian. (rin/jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:Kalimantan Timur, Hukum, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/