Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Rian: Liang/Wang Lebih Berani dan CerdikĀ 
3
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Runner Up Piala Thomas, Bakri Kesulitan Keluar dari Tekanan
4
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
1 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
5
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
6
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahasiswi UMJ Dibunuh Kakak Kandung dalam Rumah, Diduga Ini Penyebabnya

Mahasiswi UMJ Dibunuh Kakak Kandung dalam Rumah, Diduga Ini Penyebabnya
Mahasiswi UMJ Murniati yang tewas dibunuh. (detik.com)
Kamis, 12 Januari 2017 09:28 WIB
JAKARTA - Murniati (22), mahasiswi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), ditemukan tewas. Pembunuhnya diduga AR (31), yang merupakan kakak kandung korban.

Jasad Murniati ditemukan di rumahnya di Jalan Makmur, RT 03 RW 03, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur pada Selasa 10 Januari 2017 dini hari. Pada tubuh korban terdapat sejumlah luka memar, termasuk di bagian wajah.

Barang-barang pribadi milik mahasiswi Fakultas Arsitektur semester IV ini, seperti telepon seluler, sepeda motor, dan laptop tidak tidak ada satu pun yang hilang. Keluarga Muniarti mencurigai pelaku memiliki duplikat kunci rumah lantaran rumah tidak rusak dan pintu terkunci. Kunci rumah yang ditempati Murniati menjadi petunjuk polisi dalam mengungkap kasus tersebut. Keterangan keluarga kepada polisi, kunci tersebut sempat hilang beberapa waktu sebelumnya saat AR datang ke rumah ibu korban.

Dalam tempo kurang dari 24 jam, Polres Jakarta Timur dan Polsek Cipayung berhasil mengungkap pembunuhan Murniati. AR kemudian resmi ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu 11 Januari 2017. AR diduga membunuh Murniati karena persoalan warisan.

Namun, penyidik masih terus mengusut motif di balik pembunuhan ini, termasuk dugaan Murniati dibunuh karena warisan. "Yang jelas, tersangka ini masih ada hubungan keluarga dengan korban, untuk masalah motif apakah itu soal warisan atau lainnya, sedang didalami oleh penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Kapolres Jakarta Timur Kombes Agung Budijono juga mengatakan penyidik terus menggali keterangan dari tersangka AR. "Untuk motif, saya belum bisa menyebutkan karena masih digali terus oleh penyidik. Malam ini penyidik akan mengembangkan," ujar Agung.

Jenazah Murniati telah dimakamkan di tanah makam wakaf Ganceng, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, pada Rabu 11 Januari 2017 malam.

Dicurigai Keluarga

Dugaan keterlibatan orang dekat dalam kematian remaja berusia 22 tahun sudah dicurigai pihak keluarga. Kecurigaan keluarga setelah melihat kondisi rumah saat korban ditemukan tewas meninggalkan sejumlah jejak.

Ketika Murniati ditemukan tewas keadaan rumah saat itu terkunci. Pintu depan rumah yang menjadi akses masuk satu-satunya ke dalam tidak ada yang rusak.

"Posisi rumah dalam keadaan terkunci," kata Dewi (46) bibi Murniarti saat ditemui di lokasi, Selasa (10/1).

Dewi menjelaskan, memang ada akses lain untuk masuk ke rumah berwarna cat biru itu. Namun, pintu itu sudah ditutup bersamaan dengan berdirinya sebuah kontrakan di sebelah rumah Murniati.

"Sebenarnya ada lagi akses masuk. Tembusnya ke rumah kontrakkan sebelah. Cuma aksesnya sudah ditutup lemari. Karena kan ada yang ngontrak," ujar dia.

Dewi mengatakan, jika warga bersama dengan keluarga membuka pintu rumah Murniati menggunakan kunci duplikat milik ibu Murniati, Popong. Sebab, hanya ibunya memiliki kunci duplikat tersebut.

Saat peristiwa keji itu terjadi, Murniati diketahui tengah seorang diri. Saat itu, Popong sedang berada di rumah ayah tirinya yang jaraknya hanya 100 meter dari lokasi.

Dia melanjutkan, saat ditemukan tewas, kunci rumah milik keponakannya itu tergeletak di meja dekat laptop. "Saat ditemukan ada kunci rumah milik Murniati," ucap Dewi.

Dengan melihat beberapa kejanggalan itu, keluarga menduga pelaku sangat mengenal situasi dan kondisi rumah Murniati. Alasannya, akses jalan keluar-masuk pemukiman hanya satu yakni Jalan Kupu-Kupu.

"Dia kayanya kenal lokasi. Soalnya akses jalan untuk keluar masuk cuma satu di Jalan Kupu-Kupu. Sisanya diportal," kata Dewi.

Murniati tewas dengan luka lebam di pelipis kiri bekas benturan, luka robek di bibir kanan dan luka diduga bekas bekapan bantal. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal pada Selasa (10/1) dini hari.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, AR diduga sebagai pembunuh Murniati setelah memeriksa tujuh saksi termasuknya. Dugaan sementara, bermotifkan soal warisan keluarga.

"Persoalan warisan atau motif lainnya masih didalami," kata Argo Yuwono di Jakarta, Rabu (11/1).

Namun, kepolisian belum memastikan AR sebagai pelaku tunggal atau melibatkan tersangka lainnya untuk membunuh adiknya tersebut. Saat ini, penyidik Polres Metro Jakarta Timur masih meminta keterangan tersangka secara intensif guna menggali informasi terkait pembunuhan Murniati.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com dan merdeka.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/