Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
11 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
9 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
11 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
10 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Australia Tidak Serius Lindungi Konjen Indonesia di Melbourne

Australia Tidak Serius Lindungi Konjen Indonesia di Melbourne
Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. (istimewa)
Sabtu, 07 Januari 2017 21:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pemerintah Australia terkesan tidak serius dalam melindungi Konjen Indonesia di Melbourne. Ketidakseriusan tersebut nampak dari tidak ada informasi yang detail seperti apa bentuk penyerangan, siapa pelakunya dan apa latar belakang penyerangan tersebut.

Hal itu diungkapkan Anggota Komisi III DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad melalui pesan elektroniknya yang diterima GoNews.co, Sabtu (07/1/2016) malam di Jakarta.

"Saya sudah cari di portal berita Australia dan tidak ada data-data tersebut. Perlu dicatat bahwa penyerangan terhadap properti dan warga negara Indonesia bukan baru ini terjadi," tegasnya.

Tahun 2015 sambung dia, KJRI Sidney diserang aksi vandalisme, bulan Desember 2016 kemarin seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia diserang orang tak dikenal di Perth dan kemungkinan besar kasus tersebut bukanlah perampokan.

"Bisa jadi jika tidak ada tindakan tegas dari otoritas Australia, maka kekerasan akan terus berlanjut. Kami mempertanyakan apakah kelambanan Australia mengusut kasus penyerangan ini ada hubungan dengan tindakan pelecehan Pancasila dan perisakan (bully) Panglima TNI oleh pengamat politik mereka," tandasnya.

Masih kata dia, pihak DPR khawatir bahwa, pemerintah Australia bermain mata dengan anasir-anasir separtisme Indonesia yang memang banyak bermukim disana.

"Kami berharap agar Kemenlu bisa lebih tegas dalam menyikapi insiden-insiden penyerangan tersebut. Sebagai negara sahabat, kita tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri Australia, kita harapkan demikian pula sebaliknya," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/