Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
17 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
15 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Sepupu Jadi Korban KM Zuhro Express, Cak Imin Ungkap Kesedihan di Twitter

Sepupu Jadi Korban KM Zuhro Express, Cak Imin Ungkap Kesedihan di Twitter
Cak Imin. (istimewa)
Senin, 02 Januari 2017 15:47 WIB
JAKARTA - Keluarga sepupu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar turut menjadi korban terbakarnya KM Zuhro Express.

Muhaimin, yang biasa disapa Cak Imin, mengungkapkan dukanya atas peristiwa itu melalui akun Twitter-nya, @cakiminpkb, Senin (2/1/2017) siang.

Sebagai tanda duka, foto profil Cak Imin pun berganti menjadi warna hitam.

"Sangat sedih dan terpukul dengan musibah Kapal Zahro Express yang terbakar di Muara Angke pada 1/1/2017," tulis Cak Imin, Senin siang.

"Satu Keluarga korban adalah sepupu saya," lanjut Cak Imin.

Menurut Cak Imin, ia dan keluarga akan menuntut pertanggungjawaban semua pihak yang terbukti lalai dalam peristiwa tersebut.

Ia juga meminta rekan-rekannya, termasuk para anggota Dewan, untuk mengusut tuntas akar permasalahan peristiwa itu.

Menurut dia, jika diperlukan, DPR dapat membentuk tim Panitia Khusus (Pansus). "Tolong DPR membentuk tim atau pansus agar dapat diketahui penyebab utamanya keteledoran ini dan tidak boleh terulang kembali #safetyfirst," tulisnya.

Terkait cuitan mengenai keluarga Cak Imin yang turut menjadi korban, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan membenarkannya.

Ia menyebutkan, ada lima orang kerabat Cak Imin yang menjadi korban tewas. "Ini keluarganya (Cak Imin) lagi di RS Polri katanya," ujar Daniel.

Daniel mengatakan, ia sempat dihubungi pihak keluarga almarhum. Mereka mengaku sempat dipersulit saat mau melihat jenazah korban. Pihak Kepolisian melarang keluarga untuk melihat jenazah.

"Awalnya dilarang oleh polisi untuk melihat, harus menunjukkan ijazah. Aneh, bikin susah yang sedang berduka. Karena ada tiga keluarga yang dicari-cari ijazahnya belum ketemu," kata dia.

Daniel berharap, pihak berwenang dapat mempermudah pelayanan penanganan korban dan melayani dengan sebaik-baiknya.

Terutama, bagi mereka yang ingin memastikan kondisi anggota keluarganya. "Kepolisian juga mungkin punya alasan. Tapi jangan juga malah semakin menyusahkan dan menambah panik keluarga korban yang sedang berduka," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR itu. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Lingkungan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/