Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
23 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
23 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
9 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rayakan Natal dengan Minuman Oplosan, 23 Orang Tewas di Pakistan

Rayakan Natal dengan Minuman Oplosan, 23 Orang Tewas di Pakistan
ilustrasi
Rabu, 28 Desember 2016 11:32 WIB
LAHORE - Minuman oplosan beracun untuk merayakan Natal menewaskan 23 orang di kalangan kelompok kecil Kristen Pakistan, kata kepolisian pada Selasa (27/12).

Selain memakan korban nyawa, minuman oplosan rumahan itu juga membuat puluhan orang lain dilarikan ke rumah sakit.

Sedikitnya 45 orang dirawat karena keracunan akibat meminum minuman keras oplosan di kota Toba Tek Singh, Provinsi Punjab, sekitar 315 kilometer selatan Islamabad.

"Pembuat dan pemasok minuman keras itu juga termasuk di antara yang tewas. Pembuat minuman mengoplosnya di rumah dan menjualnya dalam kantong plastik dengan harga 500 rupee (sekitar Rp 65 ribu) setiap plastik," kata pejabat tinggi kepolisian Bilal Kamyana kepada Reuters.

Kematian akibat minuman keras oplosan sering terjadi secara musiman, terutama di sekitar hari perayaan agama. Di Pakistan dimana penduduknya mayoritas Muslim dan menganggap alkohol haram diminum.

Pada Maret, sedikitnya 40 orang, sebagian besar beragama Hindu, tewas setelah menenggak minuman oplosan pada perayaan Holi.

Di Pakistan, penduduk Muslim tidak diperbolehkan membeli ataupun mengonsumsi alkohol. Sementara kelompok minoritas harus memperoleh izin untuk membeli minuman keras dalam jumlah yang terbatas.

Persentase jumlah warga Kristen di negara tersebut berada pada sekitar 1,6 persen dari 190 juta penduduk. Mereka sebagian besar tinggal di Punjab.(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:Hukum, Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/