Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
12 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
15 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
4
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
12 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
12 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Mahasiswa Cegat 17 Pekerja Asal China, Dicurigai Ilegal

Mahasiswa Cegat 17 Pekerja Asal China, Dicurigai Ilegal
Puluhan mahasiswa Muhammadiyah cegat karyawan asing yang bekerja di perusahaan pertambangan di Morowali, Sulawesi Tengah di Kendari, Selasa (27/12/2016). (tempo.co)
Rabu, 28 Desember 2016 07:28 WIB
KENDARI - Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kendari, Sulawesi Tengah, mencegat 17 pekerja asal China dari Indonesia Morowali Industry Park (IMIP) yang bekerja di perusahaan pertambangan Bintang Delapan Mineral (BDM) Morowali. Pencegatan itu terjadi, Selasa (27/12/2016).

Dalam insiden pencegatan di Jalan Made Sabara, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari itu, kaca mobil pengangkut tenaga kerja asing hancur. Kejadian bermula ketika belasan karyawan asing yang baru saja tiba di Bandara Haluoleo akan menuju tempat peristirahaan sementara perusahaan di Kelurahan Kasilampe sekitar pukul 11.00 Wita.

Dalam perjalanan itulah kendaraan yang mereka tumpangi tiba-tiba dihentikan di tengah jalan oleh mahasiswa. Beruntung polisi sigap mengamankan situasi dengan membubarkan paksa puluhan mahasiswa.

Para pekerja asing itu pun langsung diamankan oleh aparat Kepolisian Sektor  Kendari dengan menggunakan tiga unit mobil pribadi. Mereka dibawa ke kantor Imigrasi kelas II A Kendari untuk menghindari amukan massa.

“Dicegat, ada pengrusakan. Makanya nanti kami periksa saksi-saksi, kami kumpulin data, kami amankan barang bukti. Karena ada juga video-video  yang kami dapatkan, nanti akan kami panggil yang terlibat dalam aksi pengrusakan tersebut," kata Kepala Bagian Operasi  Polres Kendari Komisaris Robby T. Manusiwa.

Perwakilan perusahaan, Muhammad As’ad, menyesalkan insiden tersebut. Pasalnya pencegatan yang berujung pada pengrusakan sudah kali kedua terjadi setelah 20 Desember 2016. Alasan pencegatan, kata dia,  karena  perusahaannya dituding mempekerjakan karyawan ilegal.

“Saya tegaskan tidak mungkin perusahaan mempekerjakan karyawan ilegal, silakan cek semua semua dokumenya,” ujar As’ad kepada Tempo.

Dalam insiden pencegatan itu puluhan mahasiswa datang mengendarai angkutan kota menuju kawasan Jalan Made Sabara. Mereka menuding puluhan tenaga pekerja tambang yang setiap harinya melintasi wilayah Sulawesi Tenggara tersebut ilegal.

“Kami hanya mau cek dokumen mereka jangan sampai ilegal. Kalau memang mereka resmi ya harusnya jangan takut memperlihatkan wajah serta dokumen,” ujar salah satu mahasiswa yang ikut dalam pencegatan.***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sulawesi Tengah
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/