Aksi Perampokan Makin Nekat, Pedagang Pasar Gambir Tebing Tinggi Jadi Korban dan Alami Luka-luka

MEDAN - Aksi perampokan dengan tindak kekerasan kembali terjadi, kali ini pedagang Pasar Gambir, Jalan Iskandar Muda, Tebing Tinggi, Sumatera Utara (Sumut), ini jadi korban keganasan perampok tersebut.

Saat ini korban yang bernama Mega Kambaini Boru Sianipar (46), warga Jalan MH Thamrin, Kelurahan Pasar Gambir, Kota Tebing Tinggi, ini kritis dirawat di RS Bhayangkara.

Peristiwa ini terjadi Senin pagi (19/12/2016) sekira 04.30 WIB saat korban yang berdagang sayuran baru saja membuka tempat jualannya di Blok A Pasar Gambir. Diduga korban telah diikuti oleh pelaku sejak keluar dari rumah.

Kepada wartawan saat ditemui di rumah sakit, korban mengatakan, saat itu di pasar sudah mulai banyak pedagang dan pembeli, namun belum terlalu ramai. Tiba-tiba saja pelaku yang mengenakan helm tertutup, memukul kepalanya dari belakang menggunakan sepotong kayu.

Hantaman kayu itu membuat korban terjatuh. Ia sempat berteriak minta tolong, namun tak ada warga atau pedagang yang berani mendekat. Karena ketakutan, korban lalu meminta pelaku mengambil harta bendanya, asal ia tak dibunuh.

"Tolong jangan bunuh aku, kalau memang perlu, ini ambil tasku, tapi tolong jangan bunuh aku, anakku masih kecil," ujar korban memelas kepada pelaku saat itu.

Korban mengaku tak bisa mengenali wajah pelaku karena mengenakan helm tertutup. Pelaku juga tak bersuara sama sekali. Setelah mengambil tas korban, pelaku lalu kabur mengendarai sepeda motornya.

"Setelah pelaku kabur, barulah ada orang yang datang menolong, lalu membawa saya ke rumah sakit ini (RS Bhayangkara Tebing Tinggi)," katanya.

Akibat perampokan itu, korban mengalami luka serius di bagian kepala, leher, dan mata memar. Sementara kerugian yang diderita korban antara lain 1 set perhiasan berlian, 1 HP, dan uang cash sebanyak Rp 10 juta.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Tebing Tinggi AKP Sugeng Wahyudi Santoso, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, ciri-ciri pelaku telah diketahui dan kini sedang dalam pengejaran. ***