Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
7 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
5 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
14 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
4 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Saat Merampok Sangar, Giliran Ditangkap Petugas, Pelaku Nangis "Bombay" di Kantor Polisi Sergai

Saat Merampok Sangar, Giliran Ditangkap Petugas, Pelaku Nangis Bombay di Kantor Polisi Sergai
Pelaku menangis usai ditangkap Polisi. (medansatu)
Minggu, 11 Desember 2016 05:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
MEDAN - Lihat fotonya! Pria yang nggak ganteng banget ini seorang perampok. Namanya Saharuddin alias Saai (32). Wajahnya makin jelek karena menangis Bombay di kantor polisi, Sabtu (10/12/2016).

Tangis 'Bombay' pria ini tak henti, meski polisi sudah memintanya diam, tapi tetap saja dia menangis. Ia ketakutan karena ditangkap setelah merampok saudaranya sendiri. Gilanya, ia mengaku merampok karena butuh uang untuk membeli narkoba.

Saat ini Saharuddin masih diperiksa intensif di Mapolsek Tanjung Beringin. Warga Dusun I Kampung Baru, Desa Nagur, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut), ini dicokok polisi di rumahnya.

Kasus perampokan ini berawal saat tersangka Saharuddin kebingungan tak punya uang untuk membeli sabu. Pendek akal, tersangka pun merencanakan perampokan terhadap saudaranya sendiri, Saibun (60), yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

Lalu pada pukul 14.00 WIB di siang bolong, tersangka pun menjalankan rencana jahatnya. Dengan memakai sebo (topeng dari kain) dan sebilah pisau, tersangka masuk ke rumah Saibun. Ia berhasil masuk setelah membuka pintu dapur.

Saibun yang saat itu berada di dalam rumah langsung shock. Pasalnya tersangka menodongkan sebilah pisau ke lehernya. "Serahkan uangmu atau kubunuh," ancam tersangka kepada Saibun.

Saat tersangka lengah, Saibun langsung melompat dan kabur dari rumah, dan berteriak minta tolong. Sementara tersangka langsung bergerak cepat mengambil uang Rp 500 ribu dari laci warung milik saudaranya, dan melarikan diri. ***

Sumber:medansatu.com
Kategori:Peristiwa, Hukum, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/