Kuansing Tekan Kasus DBD dengan Jumantik, Hasilnya...
Penulis: Wirman Susandi
Hal ini disampaikan Kepala Diskes Kuansing, dr. Reza Tjahyadi melalui Kabid PMK, dr. Detri Elvira kepada GoRiau.com, Senin (5/12/2016) siang di Telukkuantan.
Baca Juga: Diam-diam, Diskes Kuansing Periksa Takjil di Taman Jalur
"Jadi, setiap rumah ada anggota keluarga yang memantau jentik dan nanti melaporkan hasilnya ke koordinator," ujar Detri usai sosialisasi di Desa Tanjung Medang, Hulu Kuantan.
Baca Juga: Diskes Kuansing Dinilai Kurang Tanggap dengan Kabut Asap, Warga: Harusnya Malu dengan Daerah Lain
Dikatakan Detri, setidaknya ada sembilan desa yang endemik di Kuansing. Setelah adanya Jumantik, tidak ada lagi kasus DBD yang diderita warga.
Baca Juga: Bertahun-tahun Warga Kuansing Ini Derita Penyakit Aneh
"Untuk tahap awal, memang sembilan desa yang endemik tersebut. Ke depan, kita akan terus sosialisasikan sampai semua rumah ada Jumantiknya," papar Detri.
Ketika ada jentik, lanjut Detri, Jumantik akan melaporkan kepada koordinator. Kemudian, akan dilakukan gerakan 3M plus. Cara tersebut dinilai lebih ampuh atasi DBD bila dibandingkan dengan fogging.
"Buktinya, pada tahun 2015 ada 286 kasus dan pada tahun 2016, sampai hari ini ada 178 kasus. Artinya, terjadi penurunan yang sangat signifikan sejak adanya Jumantik ini," terang Detri.
Sebetulnya, kata Detri, program Jumantik sudah lama ada. Namun, baru diaktifkan beberapa waktu lalu. Sulitnya untuk melaksanakan program tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran. *** #KUANSING
Kategori | : | Pemerintahan |