Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
10 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
8 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kebebasan Berpendapat Dikekang, Jokowi - JK Dinilai Mengikis Demokrasi

Kebebasan Berpendapat Dikekang, Jokowi - JK Dinilai Mengikis Demokrasi
Kamis, 01 Desember 2016 17:10 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, sebagai pemimpin yang merupakan produk demokrasi hasil pemilihan langsung, pemerintahan Jokowi-JK justru menjadi pihak yang tidak dapat menjaga demokrasi di Indonesia.

Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya kebijakan yang dikeluarkan pemerintah yang secara perlahan mengikis makna dari demokrasi itu sendiri.

''Pelarangan aksi demonstrasi, dan pembungkaman suara melalui UU ITE hingga adanya larangan pemutaran film kritik terhadap pemerintah adalah bentuk pengikisan semangat demokrasi yang dilakukan pemerintah. Jika hak berpendapat sudah mulai dikekang tentu dalam hal ini merupakan sebuah kemunduran bagi demokrasi Indonesia,'' tegas Jajat.

Sejalan dengan penilaian Jajat, hasil survei yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu menyebutkan salah satu indikator menurunnya Indeks Demokrasi Indonesia adalah pengekangan kebebasan berpendapat dan ancaman pada pers. Ini tentunya harus menjadi catatan penting bagi pemerintah, karena jika kebebasan berpendapat sudah dikekang tidak ubahnya negara ini dijalankan secara otoriter yang pada akhirnya dapat tumbang dilawan rakyat.

''Ketakutan adanya pengekangan kebebasan berpendapat menjadi salah satu isu yang digaungkan pendukung Jokowi untuk melawan Prabowo saat pilpres 2014 yang lalu. Kenyataannya Indeks Demokrasi Indonesia justru menurun saat Jokowi memimpin. Saya kira ini akan menjadi pelajaran berharga bagi rakyat, bahwa jangan mudah tergiring isu, janji politik dan juga jangan menilai calon pemimpin hanya dari penampilannya yang merakyat,'' tutup Jajat. (rls)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/