Cuaca Buruk Sulitkan Pencarian Penumpang Kapal yang Hilang Ditelan Ombak Bono, Berikut Identitas Para Korban
Penulis: Chairul Hadi
Kendala tersebut akibat buruknya cuaca, yang dilanda hujan deras, sehingga mengakibatkan arus sungai menjadi deras. "Kita maksimalkan (pencarian korban, red). Hanya saja di lokasi dilanda hujan deras," ungkap Kepala BPBD Pelalawan, Hadi Pinandio.
Menurut data kepolisian sementara ini, ada dua korban meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Identitas mereka adalah Muhammad Syairozi, umur 32 tahun dan Julianto, berusia 31 tahun. "Ada dua penumpang lagi yang belum ditemukan," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Ari Wibowo.
Baca Juga: Ombak Fenomenal Bono '7 Hantu' di Pelalawan Hantam Speedboat Hingga Terbalik
Dua penumpang kapal cepat yang masih hilang ini adalah Nur, umur 34 tahun serta Abdul Fayat, yang tak lain adalah bayi berusia 11 bulan. "Bayi tersebut anak dari salah seorang penumpang yang berhasil selamat," lanjutnya menjelaskan.
Kapal cepat bernama Gertiga Express ini diketahui sedang membawa 23 penumpang (yang terdaftar via tiket) serta tujuh penumpang lainnya tanpa tiket. 17 orang diantaranya berhasil selamat dan dievakuasi dari sungai, termasuk kapten kapal bernama H Sayuti dan dua anak buahnya.
"Kapal tersebut berangkat dari Tj Batu, Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun menuju Pangkalan Kerinci. Ketika persis di perairan Sungai Kampar, antara Sei Turip dan Tj Baubau, speedboat dihadang gelombang Bono dan terbalik," ulas Ari Wibowo.
Saat gelombang Bono muncul, kapten kapal sempat berusaha mempercepat laju speedboatnya, dengan maksud menerobos gelombang fenomenal tersebut. Nahas, deras dan tingginya gelombang membuat kapal cepat itu hilang keseimbangan lalu terbalik. ***