Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
21 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
2
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
20 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
3
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
4
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
21 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
5
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
20 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Home  /  Berita  /  Umum
Usaha Mantan TKI

Gagal Dagang Jamur, Malah Sukses Buka Restoran Spesial Jamur

Gagal Dagang Jamur, Malah Sukses Buka Restoran Spesial Jamur
Ahmad Rofi, rumah makan jamur sukses dari kreativitas
Senin, 07 November 2016 13:18 WIB
Penulis: Sisie
KISARAN- Kreativitas bisa datang di saat seseorang terjepit. Karena merasa kesulitan  memasarkan jamur yang dibudidayakannya, Ahmad Rofi (47) memutuskan mengelola rumah makan yang khusus menyediakan aneka olahan jamur.

Tidak disangka pamor  rumah makannya yang berada di Jalan Budi Utomo, Kisaran itu langsung booming. Kini ia malah merasa kewalahan dan terakhirnya harus mendatangkan jamur dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan jamur di rumah makannya yang rata- rata perhari mampu menjual antara 50 kg Hingga 70 kg jamur perharinya.

Menu menu jamur yang disediakan terdiri dari sup jamur ayam kampung, tumis jamur kangkung, jamur krispi dan jus jamur. Rofi mengisahkan dirinya menganut konsep rumah makan sehat, untuk itu unsur kesehatan terus dijaga. “Kita tahu jamur itu sendiri merupakan jenis makanan yang mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh,”paparnya. Untuk itu ia menyelaraskan bahan- bahan lainnya yang juga harus sehat. “Makanya saya menghadirkan  sup jamur ayam kampung.

Rofi mengisahkan ia belajar budidaya jamur saat berada di Malaysia, sewaktu pria ini masih bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada tahun 2000. Tahun 2007, Rofi dan isterinya Juariah kembali ke Indonesia dan menetap di Kisaran. Ilmu yang diperolehnya dirasa masih kurang, akhirnyaRofi pamit sama isteri untuk berkunjung ke kampung halamannya di Jawa Tengah sambil mendalami budidaya jamur tiram.

Merasa bekal ilmu sudah cukup, Rofi langsung membuat lumbung sekalian pembudidayaan. Hasil panen pun cukup memuaskan. Rofi berjualan jamur secara door to door. Karena respon pasar yang kurang memuaskan, pria yang selalu mengenakan kopiah hitam ini memutuskan membuat rumah makan spesifik jamur. Tak disangka  respon masyarakat begitu agresif. “Sampai sampai saya kehabisan stok jamur. Sekarang saya justru memasok jamur dari luar untuk memenuhi kebutuhan konsumen,”akunya puas.

Editor:Wie Dya
Kategori:Ekonomi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/