Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
22 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sudah 8 Tahun Lumpuh Total dan Kulit Melepuh, Anjala Zikri Warga Pinggir Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan

Sudah 8 Tahun Lumpuh Total dan Kulit Melepuh, Anjala Zikri Warga Pinggir Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan
Anjala Zikri warga pinggir yang mengalami lumpuh total sejak 8 tahun silam butuh uluran tangan dermawan.
Kamis, 20 Oktober 2016 15:58 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Masa remaja Anjala Zikri (13) harus direnggut oleh penyakit yang dideritanya sejak masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD). Sudah 8 tahun ia mengalami lumpuh total dan pasrah dengan penyakit tersebut.

Putra dari Sriwianto dan Sumini, warga RT 02, RW 02, Jalan Suro, Desa Pinggir dulunya adalah anak yang periang. Selesai pendidikan di Taman Kanak-kanak, ia sempat melanjutkan SD. Namun sayang, ia hanya bertahan pada bangku kelas 2 saja karena tubuhnya sering lemas saat beraktivitas.

"Karena sudah sulit berjalan dan sering keluar daerah membawa Anjala berobat, kami putuskan untuk memberhentikannya sekolah dan fokus pada pengobatannya. Sayang, segala cara pengobatan sudah kami lakukan mulai dari medis hingga alternatif, tetap saja tidak ada perubahan," kata Sriwianto kepada GoRiau.com (GoNews Grup), Kamis (20/10/2016).

Kini pengobatan Anjala sedikit tersendat karena keterbatasan dana. Yang mana ayah Anjala hanyalah sebagai buruh kasar atau kuli bangunan yang tidak bekerja tetap.

"Sekarang ini kondisi ekonomi aja sulit, jangankan untuk berobat Anjala, untuk makan sehari-hari saja sudah susah. Ditambah lagi sekarang kondisi Anjala semakin buruk, bagian kulit leher dan tangan Anjala melepuh. Kalaulah dia sehat, mungkin sudah duduk di kelas 2 SMP," ujar sang ibu menambahkan dengan mata berkaca-kaca.***

Kategori:Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/