OJK Dorong Industri Manfaatkan Pembiayaan Pasar Modal
Penulis: James Aries
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, Selasa (18/10/2016), menyampaikan kesempatan memperoleh pendanaan dari pasar modal belum dimanfaatkan secara optimal. Secara demografi, pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan masih didominasi oleh perusahaan yang berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya.
"Semakin banyak perusahaan di daerah yang melakukan Initial Public Offering (IPO) tentunya akan meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong munculnya sentra- sentra ekonomi yang lebih menyebar, tidak hanya terkonsentrasi di daerah tertentu," paparnya pada acara sosialisasi pasar modal di Hotel Grand Aston.
Pendanaan melalui pasar modal, kata Nurhaida, memiliki nilai tambah tersendiri bagi dunia usaha khususnya maupun masyarakat secara umum.
"Dengan masuknya perusahaan ke pasar modal dapat meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan, meningkatkan image atau reputasi perusahaan, bahkan dapat memperoleh insentif pajak," katanya.
Kondisi pasar modal Indonesia sampai saat ini menunjukkan tren yang sangat positif. Tahun 2016 Psar Modal Indonesia berhasil mencatatkan rekor tertinggi untuk kapitalisasi pasar BEI maupun frekuensi tertinggi sepanjang masa. Kapitalisasi pasar BEI per tanggal 30 September 2016 adalah sebesar Rp. 5.799 triliun.
"Sepanjang 2016, tambahnya pelaku usaha di Indonesia telah memperoleh dana sekitar Rp. 90 triliun dari pasar modal melalui penawaran umum," katanya.
Industri di Sumut, lanjutnya bisa memanfaatkan peluang ini untuk pengembangan usaha. Penambahan modal lewat kredit di bank mungkin bunganya masih sangat bersaing dan jangka pendek, sementara dengan pemanfaat dana dari pasar modal bisa menguntungkan dalam jangka panjang.