Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
10 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
5 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
6
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
5 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dijatah Daging Kerbau 20 Ton, Bulog Divre Riau-Kepri Prediksi Kampar Tertinggi Tingkat Konsumsi

Dijatah Daging Kerbau 20 Ton, Bulog Divre Riau-Kepri Prediksi Kampar Tertinggi Tingkat Konsumsi
ilustrasi. (internet)
Jum'at, 09 September 2016 08:57 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) mulai mendatangkan daging kerbau asal India ke Indonesia. Sampai akhir September 2016 mendatang, sebanyak 10.000 ton daging kerbau telah tiba di Indonesia dan akan segera dipasarkan. Bulog Divre Riau-Kepri pun direncanakan akan mendapatkan kuota daging kerbau impor sebanyak 20 ton.

"Kepastiannya dapat berapa kita masih menunggu final stock di Jakarta, tapi rencananya kita kebagian jatah sebanyak 20 ton," kata Humas Bulog Divre Riau-Kepri, Hendra Gunafi kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (9/9/2016).

Saat ditanya tentang tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging kerbau itu sendiri, Hendra mengakui bahwa tingkat konsumsi daging kerbau untuk masyarakat di Sumatera memang masih minim atau hanya sebagian kecil saja.

"Untuk di Sumatera, konsumsi daging kerbau masih minimalis. Mungkin ini karena biasanya dipakai bajak sawah, jadi masyarakat sayang mau motong kerbau. Kalau di Sumatera Barat dan di Kabupaten Kampar (Riau), baru banyak yang mengonsumsi," urainya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/