Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
19 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
19 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
19 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
6
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
4 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tingkatkan Daya Saing Batik Tanah Liat, 70 Orang Jalani Pelatihan di BDI Padang

Tingkatkan Daya Saing Batik Tanah Liat, 70 Orang Jalani Pelatihan di BDI Padang
Kapusdiklat Industri Kemenperin RI Mujiyona mengenakan kokarde peserta Diklat 3 in 1 Batik Tanah Liat di BDI Padang, Rabu (18/5/2016).
Rabu, 18 Mei 2016 13:25 WIB
Penulis: Calva
PADANG - Ciri khas batik Minangkabau berupa batik tanah liek (tanah liat) harus dilestarikan dan ditingkatkan mutu serta daya saingnya di pasaran. Salah satu caranya membentuk tenaga-tenaga trampil yang kreatif yang bersertifikasi.

Hal ini dikatakan Kepala Balai Diklat Industri (BDI) Padang Joni Afrizon, ketika memberikan sambutan pada acara Diklat Membatik 3 in 1 Tanah Liat, di Aula BDI Padang, Rabu (18/5/2016).

Disebutkan Joni, Batik Tanah Liat saat ini semakin meningkat permintaannya dan punya pangsa pasar yang baik di Sumbar. Karena di Sumbar ada kewajiban mengenakan baju batik bagi pegawai dan anak sekolah. Untuk bisa bersaing, tentu dibutuhkan mutu dan tenaga trampil yang bisa mengembangkan batik tanah liat ini.

"Pelatihan bagi 70 orang ini, dalam rangka membentuk tenaga trampil membuat batik tanah liat dan sekaligus menempatkan mereka bekerja pada salah satu pusat batik tanah liat di Padang, yakni Ayesha Collection," kata Joni.

Joni juga menyebutkan, diklat 3 in 1 ini, merupakan pola yang dikembangkan Pusdiklan Industri Kementrian Perindustrian di seluruh BDI di Indonesia. Yakni, para peserta dilatih, disertifikasi dan kemudian ditempatkan bekerja pada perusahaan industri yang ada.

Kepala Pusdiklat Industri Kemenperin RI, Mujiyono yang membuka Diklat ini, juga menegaskan, penyelenggaraan pelatihan di BDI di Indonesia disesuaikan dengan spesialisasi masing-masing BDI. BDI Padang, ditetapkan punya spesialisasi bordir dan fasyen.

"Ini mengacu pada potensi Sumbar yang memiliki kekayaan dan potensi industri bordir dan fasyen yang terkenal keunggulannya," katanya.

BDI Padang, lanjutnya, dengan spesialiasi yang ada, bisa menyiapkan tenaga-tenaga terampil di bidang bordir dan fasyen guna peningkatan industri bordir dan fasyen nasional, khususnya di Sumbar.

Para peserta pelatihan berasal dari Kota Padang, Solok dan Bukittingi yang direkrut langsung Ayesha Collection. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/