Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
10 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
3
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
6
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
7 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bicara UN, Wako Padang: SMK Selayaknya Uji Kompetensi, Bukan UN

Bicara UN, Wako Padang: SMK Selayaknya Uji Kompetensi, Bukan UN
Wako Padang H. Mahyeldi. (Humas)
Minggu, 08 Mei 2016 15:59 WIB

PADANG - Sekolah kejuruan tidak selayaknya menggelar ujian nasional (UN) sebagaimana sekolah umum. Begitu juga pada sekolah di bawah naungan Kementerian Agama, terdapat jenis ujian yang relatif sama dengan UN. Yakni ujian Madrasah Diniyah Takmainih Awaliyah (MDTA).

"Seandainya saya punya kewenangan soal ini, maka saya memandang tak perlu siswa SMK ikut UN. Begitu juga dengan ujian MDTA di sekolah yang berada di bawah naungan Kemenag," tegas Wako Padang, H. Mahyeldi Dt Marajo, pada seri diskusi yang digelar Ikatan Alumni (IKA) Unand, Jumat (6/5/2016).

Tegas Mahyeldi, yang paling tepat bagi siswa SMK dilakukan ujian kompetensi. Karena, orientasi sekolah kejuruan bukan lah untuk menempuh pendidikan lebih tinggi. Melainkan, menjadi tenaga kerja berkompetensi tertentu sesuai dengan jurusan yang dipilih saat masuk SMK.

"Di SMKN 5 Padang itu, hampir seluruh siswanya angsung diserap dunia kerja. Bahkan, di SMAKPA Padang, siswanya belum lulus namun sudah dibooking perusahaan," terang Mahyeldi tentang betapa tingginya kebutuhan perusahaan terhadap tenaga kerja siap pakai.

Saking tingginya permintaan akan lulusan SMAKPA ini, Mahyeldi berjanji, akan membangunkan gedung baru untuk sekolah tersebut.

"Jika saya punya kewenangan, akan saya tambah lokal belajar untuk SMAKPA ini. Saya tengah meminta kajian, apakah Pemko berpeluang memberi bantuan ke sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan ini," terangnya.

Khusus untuk siswa yang berada di bawah naungan Kemenag, Mahyeldi juga berjanji, akan serius membicarakannya dengan jajaran Kemenag. Secara teknis, mata pelajaran yang diuji relatif sama. Kenapa harus ada dua kali ujiannya (UN dan MDTA-red)
.
"Ini kan mubazir dan memberatkan siswa," terang Mahyeldi yang juga ketua alumni Fakultas Pertanian (AFTA) Unand ini.

Seri Diskusi ini, merupakan salah satu dari 16 kegiatan jelang dilaksanakannya temu alumni dan Kongres V Ikatan Alumni Universitas Andalas yang akan digelar September 2016 nanti. Seri diskusi ini akan digelar sekali dua minggu, secara marathon hingga hari H pelaksanaan kongres.

Pada sesi perdana ini, dihadirkan Walikota Padang, Mahyeldi Dt Marajo dengan pembanding, akademisi Fakultas Teknologi Pertanian Unand, Feri Arlius. (Charlie/*)

Editor:Calva
Kategori:Pendidikan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/