Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
11 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
11 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
11 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
10 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Politik

Agar Pemahaman Selaras dalam Memimpin Desa, Komisi I DPRD Inhil Sarankan Kades Baru Diberi Orientasi

Kamis, 14 Januari 2016 21:04 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
agar-pemahaman-selaras-dalam-memimpin-desa-komisi-i-dprd-inhil-sarankan-kades-baru-diberi-orientasiKetua Komisi I DPRD Inhil, HM Yusuf Said.
TEMBILAHAN- Sebanyak 96 desa yang ada di Inhil (Indragiri Hilir), Riau baru usai melaksanakan Pilkades (Pemilihan kepala desa) secara serentak, dan beberapa diantaranya telah dilantik langsung oleh Bupati, HM Wardan.

Agar keseluruhan Kades yang baru terpilih tersebut paham benar tentang mengelola desa, Ketua Komisi I DPRD Inhil, HM Yusuf Said menyarankan agar Pemkab (Pemerintah Kabupaten) melakukan orientasi kepada mereka.

''Harusnya yang baru dilantik dibuatkan orientasi selama seminggu, agar mereka mempunyai pemahaman yang sama dalam menjalankan peraturan yang ada,'' ujar Yusuf Said kepada GoRiau.com baru-baru ini.

Politisi Partai Golkar (Golongan Karya) itu menjelaskan jika hanya bermodal membaca peraturan yang ada dari buku atau internet, akan menimbulkan pemahaman yang berbeda, namun jika diberikan orientasi, maka akan sama pemahamannya.

''Kalau cari di google masih banyak yang kurang. Kalau hanya baca bisa berbeda-beda pemahamannya, kalau sudah diberikan pemahaman masih salah berarti memang kadesnya yang tidak bisa,'' tambahnya.

Tak perlu jauh-jauh, dikatakannya orientasi cukup dilaksanakan di masing-masing kecamatan dan mendatangkan pemateri yang memang ahli pada bidang itu.

''Tak mesti ke luar daerah, di desa mana yang bagus pengelolaan keuangannya, setelah itu, outdor ke lapangan,'' tukas Yusuf Said.***

Kategori:Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/