Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
22 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
3
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
22 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
4
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
5
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
23 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
6
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Lima Komisi DPRD DKI Sampaikan Rekomendasi Atas LKPJ APBD 2023
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bersaksi untuk Terdakwa Rusli Zainal, Jawaban Setya Novanto Menggelikan

Bersaksi untuk Terdakwa Rusli Zainal, Jawaban Setya Novanto Menggelikan
Setya Novanto
Kamis, 30 Januari 2014 17:42 WIB
PEKANBARU, GORIAU.COM - Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Bachtiar Sitompul menilai keterangan anggota DPR Setya Novanto menggelikan alias aneh.

Bendahara Umum Partai Golkar itu bersaksi untuk terdakwa Rusli Zainal, mantan Gubernur Riau, di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Kamis (30/1). Rusli menjadi terdakwa kasus dugaan suap pembahasan revisi Peraturan Daerah (Perda) PON dan korupsi kehutanan.

"Di depan saya ada dua orang (Setya dan Lukman Abbas). Menjelaskan pertemuan di hari yang sama, jamnya sama dan bulannya juga sama, tapi isi keterangannya berbeda. Ini aneh sekali," tegas Bachtiar, seperti dikutip GoRiau.com dari Merdeka.com.

"Lukman Abbas (Mantan Kadispora Riau) ngomong ada membahas masalah PON di pertemuan itu. Anda (Setya Novanto) ngomong terkait rencana acara Golkar, tidak masalah PON. Ini aneh," sambung Bachtiar menegaskan.

Logikanya, jelas Bachtiar, terdakwa pergi ke Jakarta untuk mengadukan masalah PON. Karena, ada beberapa venue yang pembangunannya terkendala pendanaan. "Mungkinkah berubah sewaktu bertemu saudara di DPR. Kan tujuan awalnya masalah PON, bukan terkait rencana Golkar," kata Bachtiar.

Bachtiar mengatakan, Lukman itu bukan politikus Partai Golkar. Begitu juga dengan temannya SF Haryanto, juga bukan politikus Golkar.

Meski keterangannya dianggap aneh oleh hakim, Setya tetap bersikeras mengatakan bahwa tidak ada pembahasan PON sewaktu pertemuan di DPR itu. "Tidak ada yang mulia," tegas Setya.

Lukman ditanyai hakim membantah keterangan Setya tersebut. "Kami membicarakan masalah PON. Saya melihat gubernur (Rusli Zainal) mempresentasikan masalah PON," jelas Lukman.

"Dari Pekanbaru menuju Jakarta, niat bertemu Pak SN (Setya Novanto)untuk membicarakan masalah PON, bukan yang lain," sambung Lukman.***

Editor:Sanbas
Kategori:Hukum, Riau, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/