Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
23 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
2
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
3
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
19 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
4
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
18 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
5
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
6
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Gaya Meyerang dan Bertahan Uzbekistan Sama Baiknya

Pemimpin Oposisi Malaysia Sebut Gempa dan Tsunami di Sulteng Hukuman karena Aktivitas LGBT Dibiarkan

Pemimpin Oposisi Malaysia Sebut Gempa dan Tsunami di Sulteng Hukuman karena Aktivitas LGBT Dibiarkan
Pemimpin oposisi Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi. (okezone)
Selasa, 23 Oktober 2018 14:05 WIB
KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia, Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi, menyebutkan gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah (Sulteng) akhir September lalu, merupakan hukuman dari Allah SWT karena terjadinya pembiaran terhadap aktivitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Dikutip dari okezone.com, diingatkan Ahmad Zahid, musibah serupa bisa saja terjadi di Malaysia karena Allah murka terhadap perilaku LGBT di negara tersebut.

''Kami melihat situasi di Malaysia. Kami khawatir karena kami tahu apa yang terjadi di Palu baru-baru ini di mana ada gempa bumi dan tsunami. Dilaporkan bahwa ada lebih dari 1.000 anggota komunitas mereka yang terlibat dalam kegiatan (LGBT) tersebut,'' ucap Zahid ketika berbicara di Dewan Rakyat, sebagaimana dikutip okezone dari malaymail, Selasa (23/10/2018).

''Akibatnya seluruh daerah hancur. Ini adalah hukuman Allah. Pertanyaan saya adalah, apakah program Jakim (Jabatan Kemajuan Islam, bertugas merehabilitasi LGBT) berhasil karena data menunjukkan bahwa di pertengahan tahun lebih dari 1.000 (LGBT) bergabung dengan program-program ini,'' ungkapnya.

''Kami perlu memastikan bahwa Malaysia dan mereka yang menentang LGBT akan terhindar dari hukuman Allah,'' kata Zahid.

Menanggapi pernyataan Ahmad Zahid tersebut, Menteri Urusan Agama di Departemen Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Mujahid Yusof Rawa mengatakan 1.450 anggota komunitas LGBT Malaysia secara sukarela berpartisipasi dalam program pemerintah. Ia menambahkan bahwa beberapa orang telah kembali ke ''jalan Islam''.

''Tiga dari waria melakukan umrah dari 2012 hingga 2016. Para peserta menjawab bahwa mereka merasa lebih bersentuhan dengan dasar-dasar Islam, termasuk salat, sambil mengoreksi kesalahpahaman mereka tentang agama,'' jelas Mujahid.***

Editor:hasan b
Sumber:okezone.com
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/