Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
15 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
14 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
19 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
14 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
14 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Serangan AS ke Fasilitas Iran Ikut Andil Pengaruhi Pelemahan Rupiah

Serangan AS ke Fasilitas Iran Ikut Andil Pengaruhi Pelemahan Rupiah
Sabtu, 28 Oktober 2023 17:53 WIB
JAKARTA – Pelemahan rupiah dipengaruhi laporan terkait militer Amerika Serikat (AS) menyerang fasilitas Iran di Suriah. Situasi ini memicu aliran dana ke aset-aset safe haven khususnya emas.

“Serangan tersebut yang dilakukan terhadap dua fasilitas di Suriah Timur merupakan pembalasan atas serangan baru-baru ini terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah,” jelas Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam catatan Jumat (27/10).

Serangan terhadap pasukan AS telah meningkat sejak dimulai konflik sejak serangan Hamas (kelompok perlawanan Palestina) pada awal Oktober 2023 ke Israel. Berita ini dianggap meningkatkan kekhawatiran atas eskalasi konflik Timur Tengah yang lebih luas.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 19 poin atau 0,12% ke harga Rp 15.939 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.920 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis (26/10) turut melemah ke posisi Rp 15.941 dari sebelumnya Rp 15.933 per dolar AS.

Menurut pengamat pasar uang Ariston Tjendra, rupiah melemah karena rilis data produk domestik bruto (PDB) AS kuartal III-2023 jauh lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya, yakni 4,9% dari 2,1%.

“Data ini menunjukkan ekonomi AS masih solid, sehingga masih memungkinkan untuk Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi ke target 2%,” katanya.

Ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga masih memicu sentimen hindari risiko di pasar keuangan yang membebani rupiah sebagai aset berisiko.

Secara historis, perang antara Israel dengan Hamas berlangsung selama dua hingga tiga bulan. Ini berarti nilai tukar rupiah berpotensi terganggu mengingat babak eskalasi baru dimulai sejak 7 Oktober 2023.

Investor pada hari ini juga tertuju pada data inflasi personal consumption expenditures (PCE) Price Index AS yang diprediksi meningkat 0,3% secara month to month (MoM) dan 3,7% secara year on year (YoY). ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:investor.id
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/