Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
21 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
20 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Hukum

Cegah TPPO Terhadap Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Masifkan Sosialisasi

Cegah TPPO Terhadap Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Masifkan Sosialisasi
Ketua BP2MI Benny Rhamdani pada acara Sosialisasi Pencegahan TPPO. (Ist)
Sabtu, 21 Oktober 2023 19:59 WIB
Penulis: Azhari Nasution
MARGAHAYU KOPO- Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus masifkan sosialisasi kepada masyarakat  agar tidak menjadi korban sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terutama pada Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, sindikat penempatan ilegal  pekerja migran, masih membayangi masyarakat Indonesia terutama Jawa Barat. "Masih adanya oknum  yang membekingi sindikat bisnis kotor,  kurangnya wawasan maupun pengetahuan masyarakat  tentang prosedur  resmi yang dikelola pemerintah dan ini masih dinilai kurang," ujar  Kepala BP2MI, Benny Ramdhani, saat Sosialisasi Pencegahan TPPO terhadap Pekerja Migran Indonesia  di Margahayu Kopo, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (20/10/2023).

Dalam sosialisasi itu,  Kepala BP2MI  memaparkan proses penempatan Pekerja Migran Indonesia secara resmi dan  bahayanya tindakan sindikat TPPO.

Benny mengatakan, peluang bekerja di luar negeri masih terbuka lebar, sangat luas bila dibandingkan lapangan pekerjaan di dalam negeri. Meski demikian, harus di waspadai jeratan sindikat TPPO, yang nantinya bakal merugikan para pekerja migran.

"Mudah-mudahan mereka tidak hanya memiliki kesadaran untuk bekerja ke luar negeri, tetapi juga kesadaran untuk memproteksi, tema -teman mereka, saudara satu kampung agar tidak menjadi korban penempatan ilegal, korban perdagangan orang. Itu tidak kalah penting,"ucap Benny

BP2MI bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, sambung Benny, untuk menyiapkan Pekerja Migran Indonesia yang siap bekerja hingga proses penempatan di luar negeri. Belum lagi berbagai fasilitas yang disiapkan BP2MI, untuk  menempatkan para pekerja migran yang merupakan pahlawan devisa ini.

"Di Kabupaten  Bandung terdapat 1.114 pekerja migran, ini yang resmi. Tapi trendnya dimana kantong penempatan resmi tiga kali lipat dari angka resmi itu adalah angka yang berangkat tidak resmi,"tegas Benny.

Benny merasa prihatin dengan masih banyaknya Pekerja Migran Indonesia yang berangkat ke luar negeri secara ilegal.

Benny menyinggung keterlibatan oknum pemerintah dalam sindikat TPPO. Mengingat ini merupakan  bisnis kotor yang sangat menggiurkan. "Karena uangnya besar. Inikan bisnis kotor, bisnis haram yang perputaran uangnya besar."tegas Benny.

Benny  berharap, dengan sosialisasi yang masih dapat mencegah penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia diluar negeri.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/