Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
19 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
2
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
Peristiwa
19 jam yang lalu
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
3
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
4
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
10 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
5
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
10 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
6
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
10 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Home  /  Berita  /  Olahraga
Asian Games 2022 Hangzhou

Terkait Ada Sesuatulah, Ini Penjelasan Eko Yuli Irawan

Terkait Ada Sesuatulah, Ini Penjelasan Eko Yuli Irawan
Eko Yuli Irawan. (NOC Indonesia)
Minggu, 01 Oktober 2023 22:25 WIB
Penulis: Azhari Nasution
HANGZHOU - Terjawab sudah arti dari kalimat ada sesuatu yang menjadi penyebab lifter angkat besi senior Indonesia Eko Yuli Irawan gagal menyumbangkan medali di Asian Games 2022 Hangzhou. Ternyata Eko, panggilan akrabnya, masih larut dalam duka saat tampil di ajang pesta olahraga empat tahunan negara Asia edisi ke-19 itu. 

"Saya masih dalam suasana duka kehilangan mertua yang saya sayangi. Kan, tidak mungkin saya membuka semuanya kepada media yang mewawancarai usai tampil. Makanya, saya bilang ada sesuatulah," kata Eko yang dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (1/10/2023) malam.

Mertua Eko, H Supriadi meninggal dunia pada 25 September 2023. Eko sempat menghadiri pemakamannya pada 26 September 2023 siang dan malamnya langsung bertolak menuju Hangzhou, Cina. "Ya gimana, siang pemakaman dan malamnya harus berangkat ke Asian Games, beban perasaan dan fikiran sudah campur aduk," akunya.

Ketika ditanyakan apakah penyebab kegagalan karena tampil di kelas 67 kg yang bukan kelas spesialisnya yakni 61kg, Eko menjawab, "Tampil di kelas 67kg itu pilihan saya sendiri. Karena, saya punya prinsip dimanapun kelasnya bertanding kalau Allah SWT sudah berkehendak tidak bisa diubah. Jadi, meskipun saya turun di kelas 61kg kemungkinan hasilnya akan sama saja karena sudah ditakdirkan tanpa medali."

Eko Yuli Irawan tampil di bukan kelas spesialisasinya 61kg di Asian Games 2022 Hangzhou. Eko, panggilan akrabnya, yang selalu pulang membawa medali pada multi event gagal mempersembahkan medali bagi Kontingen Indonesia saat turun di kelas 67kg.

Tampil di Hangzhou, China, Minggu (1/10/2023), Eko gagal menyumbangkan medali. Dia hanya mampu melakukan angkatan Snatch seberat 146kg sedangkan tiga angkatan Clean & Jerk seberat 175kg gagal.

Medali emas kelas 67kg putra ini direbut lifter China Lijun Chen dengan total angkatan 330kg (Snatch 150kg, Clean & Jerk 180kg. Medali perak direbut Ri Wonju dari Korea Utara dengan total angkatan 321kg (Snatch 141kg, Clean & Jerk 180kg) dan lifter Korea Selatan Sangyeon Lee dengan total angkatan 317kg (Snatch 137kg, Clean & Jerk 180kg).

Terkait kegagalan tiga kali angkatan Clean & Jerk, Eko yang merupakan peraih perak Olimpiade 2020 Tokyo menjawab, "Tidak terdistraksi (diskualifikasi angkatan snatch ketiga) tapi memang mau bagaimana mau angkat segitu juga masih kalah dari hasil akhir. Sedangkan itu saja rekor latihan saya, mau gak mau rekor latihan saya, saya angkat di angkatan pertama. Gamblinglah.."

Mengenai Olimpiade 2024 Paris, Eko memastikan tetap melakukan persiapan secara maksimal. "Ke depannya, pasti persiapan buat Olimpiade. Mudah-mudahan hasil baiknya di Olimpiade 2024 Paris nanti," katanya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/