Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
22 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
2
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
22 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
3
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
22 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
4
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
22 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
5
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
6 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
6
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Indonesia Bertahan di Tengah Gelombang Pelemahan Ekonomi Global

Indonesia Bertahan di Tengah Gelombang Pelemahan Ekonomi Global
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Selasa, 25 Juli 2023 01:21 WIB
JAKARTA - Gelombang pelemahan ekonomi global kian terasa, dengan mayoritas negara G20 dan ASEAN-6 mengalami kontraksi pada sektor manufaktur mereka. Namun, Indonesia berhasil bertahan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTA pada hari Senin (24/7/2023).

"61,9% dari negara-negara yang dipantau mengalami kontraksi PMI-nya. Ini menunjukkan bahwa ekonomi global semakin menunjukkan tanda-tanda pelemahan," ujar Sri Mulyani.

Negara-negara berpengaruh seperti Amerika Serikat, Eropa, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Italia, Brazil, Afrika Selatan dan Singapura, semuanya berada dalam fase kontraksi. "Pelemahan ini menjadi sinyal waspada bagi kita semua. Apabila tren ini berlanjut, ini akan berdampak pada kinerja perekonomian global," kata Menteri Keuangan.

Sementara itu, Indonesia, bersama Turki dan Meksiko, termasuk dalam 14,3% negara yang berhasil berada di zona ekspansi-akselerasi. PMI Manufaktur Indonesia mencatat angka 52,5 pada Juni 2023.

Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh lengah. "Meski berbagai indikator ekonomi kita masih cukup positif, namun tanda-tanda pelemahan global sudah mulai nampak. Oleh karena itu, kita harus tetap waspada," pungkasnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:detik.com
Kategori:Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/