Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
18 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
17 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Mahasiswa Tewas Ditusuk di Malang, Rekan-Rekannya Bakar Kafe sampai Sweeping Indekos

Mahasiswa Tewas Ditusuk di Malang, Rekan-Rekannya Bakar Kafe sampai Sweeping Indekos
Kerusakan kafe dan motor yang dibakar dalam kericuhan Tegalgondo, belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang. (Darmono/Radar Malang)
Senin, 26 Juni 2023 22:29 WIB
MALANG RAYA – Malang Raya digegerkan dengan kejadian mencekam yang terjadi di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang pada Minggu dini hari (25/6/2023). Peristiwa tersebut dimulai dari keributan yang terjadi di sebuah kafe yang berujung pada pembunuhan seorang mahasiswa di belakang kampus Universitas Muhammadiyah Malang.

Pembunuhan tersebut berdampak luas dengan aksi pembakaran kafe, penyisiran rumah kos, dan merusak kendaraan. Bahkan, aksi sweeping rumah kos terus berlanjut hingga malam hari dan menimbulkan kekhawatiran bagi warga di kawasan Tlogomas.

Korban dalam kekacauan ini adalah Krisnael Murri, seorang mahasiswa berusia 24 tahun dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) yang berasal dari Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Krisnael ditemukan tewas dengan luka tusukan di tubuhnya. Tubuhnya tergeletak di tepi Jalan Karyawiguna dengan darah yang membasahi sekitarnya. Hingga saat ini, masih terlihat garis polisi di lokasi kejadian, termasuk bercak darah yang masih tampak di dinding pagar kampus.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik, menjelaskan bahwa keributan bermula dari sebuah pesta perayaan kelulusan yang diadakan di Komend Cafe pada Sabtu malam (24/6). Krisnael dan seorang temannya hadir sebagai tamu dalam acara tersebut. Mereka datang untuk memberikan penghormatan kepada seorang teman yang baru saja lulus.

Sekitar pukul 23.45, Krisnael memutuskan untuk pulang. Namun, beberapa orang di pesta tersebut mulai mengganggu dan memprovokasi korban. Akhirnya, pertengkaran pun pecah dan berujung pada bentrokan fisik.

"Tidak diketahui apa penyebabnya sehingga korban dikejar dan dipukuli, kemudian ditusuk hingga meninggal dunia. Kami sedang memeriksa beberapa saksi untuk memperoleh informasi lebih rinci," jelas Taufik.

Setelah melihat temannya terbunuh, seorang teman korban tidak terima dengan kejadian tersebut. Dia segera menghubungi rekan-rekannya yang juga berasal dari kampung halaman Krisnael. Awalnya, sekitar 15 orang datang sebagai respons atas panggilan tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah teman korban yang datang semakin bertambah. Hingga dini hari, diperkirakan jumlah mereka mencapai 100 orang.

Hermastur, Kepala Dusun Gondang di Desa Tegalgondo, juga menyaksikan kejadian serupa. Dia mendengar keributan sekitar pukul 23.30.

"Saya mendapatkan kabar adanya pembunuhan dan segera berangkat ke lokasi kejadian. Pada pukul 12 malam,'' ujar.

Hermastur tiba di tempat kejadian dan menemukan korban yang terluka parah sambil menunggu bantuan medis. Namun, Hermastur tidak dapat melakukan banyak hal karena teman-teman korban sudah mulai berdatangan dan suasana menjadi semakin kacau. Beberapa pengendara yang melintas di sekitar juga menjadi target serangan. Hermastur memperkirakan bahwa jumlah teman korban yang datang hingga pukul 3.15 dini hari sudah mencapai lebih dari 100 orang.

Kemudian, pada pukul 03.30, kelompok tersebut mendatangi kafe tempat terjadinya keributan dan melakukan pembakaran. Mereka menduga pemilik kafe memiliki keterkaitan dengan para pelaku kejahatan. Salah satu karyawan di Cafe Kampung Kopi yang bernama Muhammad Anas mengaku beruntung karena berhasil lolos dari kerusuhan tersebut.

Awalnya, Anas tidak menyadari bahwa tempat kerjanya sudah terbakar di bagian depan. Bahkan, sepeda motor Yamaha R15 miliknya ternyata ikut terbakar dalam kejadian tersebut. "Awalnya saya kira ada acara di kafe sebelah (Komend). Saya mendengar keramaian dan mengira itu adalah bagian dari acara. Namun, ketika pintu kamar digebrak oleh kerumunan orang, saya baru menyadari bahwa tempat kerja saya sudah terbakar," ungkapnya.

Selain motor miliknya, satu unit mobil Honda Jazz milik seorang mahasiswa dan satu sepeda motor Honda Scoopy yang terparkir di area kafe juga dirusak oleh massa yang mengamuk. Tidak hanya melakukan kerusuhan di kompleks kafe, teman-teman Krisnael juga mengunjungi beberapa rumah kos yang diduga menjadi tempat tinggal para pelaku pembunuhan. Beberapa lokasi yang menjadi sasaran termasuk rumah kos di Jalan Tirto Utomo, daerah Jetis, dan Jalan Baiduri Pandan di Tlogomas.

Herlina, pemilik rumah kos di Jalan Baiduri Pandan, mengaku terkejut saat rumahnya menjadi target serangan oleh kelompok tersebut. Pasalnya, enam bulan yang lalu rumah kosnya juga pernah disatroni oleh sekelompok mahasiswa yang merusak properti di sekitarnya.

"Akibatnya, delapan penghuni kos saya harus mengungsi. Mereka masih takut akan adanya serangan susulan dari kelompok tersebut," jelasnya.

Para perusuh masuk ke dalam kos dengan merusak gembok pagar depan yang akhirnya patah. Mereka juga memutuskan beberapa kabel sepeda motor yang terparkir di area tersebut, merusak beberapa kendaraan. Ketika mereka mulai masuk ke dalam kamar-kamar kos, Herlina mengancam akan menelepon polisi, namun ancaman tersebut diabaikan oleh para perusuh.

Hingga saat ini, penyelidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mengungkap dalang di balik pembunuhan tersebut. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:radarmalang.com
Kategori:Peristiwa, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/