Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
Peristiwa
14 jam yang lalu
Longsor di Lembah Anai Sumbar, Jalur Padang - Bukittinggi Putus
2
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
Peristiwa
14 jam yang lalu
Banjir Bandang Terjang Agam Sumbar, 15 Orang Meninggal
3
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
Sumatera Barat
13 jam yang lalu
8 dari 12 Jenazah Korban Banjir Bandang Sumbar di RSAM Bukittinggi Teridentifikasi, Berikut Datanya
4
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
Umum
5 jam yang lalu
PLN UID Jakarta Raya Terus Tumbuhkan Budaya K3
5
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
Peristiwa
5 jam yang lalu
Halal Bihalal, IKMKB Jakarta Beri Santunan Anak Yatim Piatu 
6
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Umum
4 jam yang lalu
Zayn Malik Menyesal, Kurang Menghargai Momen Indah Bersama One Direction
Home  /  Berita  /  Peristiwa

'Gerakan Tanam Bersama Kedelai', Upaya Kolaboratif untuk Majukan Petani Indonesia

Gerakan Tanam Bersama Kedelai, Upaya Kolaboratif untuk Majukan Petani Indonesia
Dok Kemendag
Sabtu, 03 Juni 2023 13:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa kerja sama, kolaborasi, dan keberpihakan kepada petani menjadi kunci dalam memajukan petani Indonesia. Dalam upaya tersebut, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian, serta Pemerintah Daerah, bekerja bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Mendag Zulkifli Hasan saat menghadiri "Gerakan Tanam Bersama Kedelai" di Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Jumat, 2 Juni 2023. Turut hadir dalam acara ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, serta Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria.

"Menteri Perdagangan menegaskan pentingnya kerja sama yang utuh dan menyeluruh untuk kepentingan petani. Hal ini harus melibatkan semua instansi terkait. Ini baru permulaan. Kami berharap dalam 5-6 tahun ke depan akan terjadi perubahan jika kita bekerja sama," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa petani Indonesia merupakan sosok yang rajin dan pekerja keras. Untuk itu, pemerintah akan merumuskan kebijakan agar hasil panen kedelai petani dapat dibeli dengan harga yang menguntungkan. Pemerintah juga akan menjalin kerja sama dengan instansi terkait untuk menyediakan bibit kedelai unggul agar hasil panen petani semakin meningkat.

"Petani harus memiliki keyakinan bahwa jika mereka menanam bibit yang baik, hasil panen akan dibeli dengan harga yang baik, maka keberhasilan akan dapat diraih," lanjut Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul mengungkapkan bahwa pemerintah pusat dan daerah secara bertahap sedang menggairahkan sektor pertanian kedelai di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor kedelai.

"Pemerintah bersama Komisi IV dan Gubernur Lampung harus menjadi bagian dari energi negara ini dalam mengatasi persoalan kedelai kita," tandas Menteri Syahrul.

Arinal, Gubernur Lampung, menambahkan bahwa tempe dan tahu merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, tetapi bahan baku utamanya, yaitu kedelai, sebagian besar masih diimpor. Provinsi Lampung hanya mampu menyediakan 5.000 ton kedelai per tahun dari total kebutuhan Indonesia.

"Oleh karena itu, Lampung sebagai provinsi yang menjadi lokomotif pertanian di Indonesia, menginisiasi komoditas kedelai agar dapat menjadi salah satu unit percontohan. Dengan demikian, kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor," ucapnya.

Dalam upaya mencapai kemandirian kedelai, pemerintah pusat dan daerah serta berbagai pihak terkait berkomitmen untuk menjalankan program-program yang mendukung peningkatan produksi kedelai di Indonesia.

Kolaborasi yang erat antara pemerintah, petani, akademisi, dan semua pihak terkait diharapkan dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Dengan adanya kesadaran dan kerja sama yang kuat, Indonesia dapat memperkuat sektor pertanian dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik bagi petani serta mengurangi ketergantungan terhadap impor kedelai.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/