Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
21 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
13 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
9 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
5
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
8 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
6
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
8 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Atasi Maraknya Kasus Asusila di Batang, Ini Saran Dewan Pakar PKS

Atasi Maraknya Kasus Asusila di Batang, Ini Saran Dewan Pakar PKS
Dewan Pakar PKS, Rizal Bawazier. (Foto: GoNews.co)
Sabtu, 13 Mei 2023 12:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BATANG - Kasus kekerasan seksual yang semakin marak di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, membuat Dewan Pakar PKS, Rizal Bawazier menyerukan agar semua elemen bergabung dalam mengatasi masalah ini.

Rizal Bawazier mengungkapkan bahwa semua agama pasti mengutuk dan menyesali kejadian tersebut, sehingga perlu adanya keterlibatan seluruh elemen dalam menangani kasus ini.

"Jadi tidak bisa kita hanya mengandalkan pihak kepolisian saja, semua elemen harus terlibat dalam menangani kasus kekerasan seksual ini," ujarnya kepada wartawan, Jumat malam (12/5/2023).

Dia juga menekankan bahwa kasus tersebut merupakan tanggung jawab bersama, dan semua elemen, termasuk tokoh agama, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan harus bergerak untuk mengatasi masalah ini.

Rizal Bawazier juga menyoroti pentingnya memberikan hukuman yang memadai bagi pelaku kekerasan seksual, sehingga dapat membuat jera dan memperingatkan orang lain untuk tidak melakukan hal yang sama. Dia menegaskan bahwa hal ini harus dirumuskan bersama.

"Jadi harus ada rumusan agar pelaku mendapatkan hukuman berat, tentunya yang bisa membuat undang-undangnya adalah pemerintah dan DPR. Jadi harapan saya, siapapun yang duduk di Senayan dalam Pileg 2024 dapat membuat atau merevisi UU yang sudah ada, untuk memberikan tekanan dalam pasal yang bisa menjerat pelaku kekerasan seksual dengan hukuman yang lebih berat dan bisa bikin jera," ujarnya

Terkait dengan pendidikan seksual sejak dini, Bawazier mengungkapkan bahwa ia kurang setuju dengan pendekatan ini. Menurutnya, tidak semua anak bisa mencerna pendidikan seksual dengan positif, bahkan banyak yang justru menjadi negatif. "Oleh karena itu, saya lebih setuju jika pendidikan seksual ini ditekankan oleh orangtua, bukan pihak luar. Karena orangtua memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada anak-anaknya tentang bagaimana cara menolak tindakan yang tidak pantas," tegasnya.

Bawazier juga menyoroti pentingnya peran Dinas Pendidikan di Kabupaten Batang dalam mencari solusi agar orangtua tidak takut menyekolahkan anaknya di wilayah Batang, terutama di pesantren. Dia menilai bahwa Kemenag dan MUI juga memiliki peran penting dalam membantu mencari jalan keluar agar masyarakat tidak antipati terhadap dunia pendidikan di Batang.

"Kasus kekerasan seksual di Kabupaten Batang memang menjadi masalah serius yang harus ditangani secara bersama-sama. Dengan melibatkan semua elemen dan menemukan solusi yang tepat, diharapkan kasus kekerasan seksual bisa diatasi dan tidak terjadi lagi di masa depan," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/