Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
Olahraga
19 jam yang lalu
Zaira Kusuma: Perjalanan Masih Panjang dan Harus Tetap Latihan
2
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
Olahraga
15 jam yang lalu
Tekad Serdadu Tridatu Amankan Poin Penuh di Semi Final Leg Pertama
3
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
Olahraga
19 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Siapkan Agenda Khusus Setelah Piala Asia U-17 Wanita
4
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Menerima Penyerahan Dukungan Perseorangan
5
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
Olahraga
15 jam yang lalu
Kepiawaian Okto Membawa Pencak Silat Dapat Pengakuan IOC
6
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Olahraga
15 jam yang lalu
Tren Buruk Persib Dari Bali United Tidak Penting Bagi Hodak
Home  /  Berita  /  Nasional

Peneliti Kampus Kembangkan Biodiesel dari Ampas Kelapa

Peneliti Kampus Kembangkan Biodiesel dari Ampas Kelapa
Tim peneliti dari Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina. (foto: ist./universitas pertamina)
Sabtu, 15 April 2023 19:10 WIB
JAKARTA - Anggota tim peneliti dari Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina I Wayan Koko Suryawan menyatakan, pihaknya sedang meneliti pengembangan bahan bakar biodiesel dari ampas kelapa.

"Dalam penelitian ini, kami berfokus pada penggunaan ampas kelapa hasil pengolahan produk santan. Sebagian kecil ampas tersebut biasanya diolah menjadi pakan ternak, sedang sisanya dibuang. Jika dibiarkan, limbah tersebut dapat mencemari sumber air tanah dan menimbulkan bau busuk," jelas Koko dalam keterangan tertulis yang dikutip GoNEWS.co, Sabtu (15/4/2023).

Berdasarkan data tahun 2021 dari Food and Agriculture Organization, produksi kelapa di Indonesia mencapai 17,15 juta ton dan membuat Indonesia berada di urutan pertama negara penghasil kelapa terbanyak di Asia Tenggara. Produksi kelapa yang tinggi, berdampak pada jumlah limbah yang tidak sedikit.

Pada penelitian tersebut, Koko menambahkan, ampas kelapa sangat berpotensi diolah menjadi biodiesel karena ampas kelapa masih memiliki kandungan minyak kelapa sekitar 15-24% dari beratnya.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Koko dan tim kepada beberapa penjual kelapa parut tradisional, rata-rata jumlah kelapa yang diparut dalam satu hari adalah 124 butir atau sekitar 49,6 kg. Jumlah tersebut menghasilkan 48 kg kelapa parut dan rata-rata ampas yang dibuang dalam satu hari sebanyak 20 kg.

"Berdasarkan perhitungan yang kami lakukan, 20 kg ampas kelapa dapat menghasilkan 3,04L bahan bakar nabati. Jika telah diolah menjadi biodiesel, dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar bagi mesin pemarut kelapa menggantikan bensin," tambah Koko.

Dengan adanya pemanfaatan kembali, tentu opsi biodiesel berbasis ampas kelapa ini menjadi pilihan yang baik bagi para penjual kelapa parut karena mereka tidak perlu membeli bensin terus-menerus. Hal ini secara simultan juga bisa mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan oleh mesin pemarut kelapa.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/