Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
20 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
19 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
18 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
19 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
19 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Peristiwa

PKS Desak Jokowi Turun Tangan Benahi Sektor Minerba

PKS Desak Jokowi Turun Tangan Benahi Sektor Minerba
Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 14 April 2023 21:12 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

JAKARTA - Guna mengoptimalkan nilai ekonomis sumber daya alam Nasional, anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan membenahi sektor minerba. Jokowi jangan membiarkan sektor ini terbengkalai dan tidak tergarap secara optimal terlalu lama.

Mulyanto menyebut permasalahan di sektor ini sudah sangat akut dan menggurita. Padahal potensi penerimaan negaranya sangat tinggi karena skala ekonomi yang raksasa sektor ini.

"Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk tahun 2021 saja sebesar Rp 75 triliun, sedangkan PNBP tahun 2022 melonjak menjadi Rp 183 triliun. Ini yang membuat APBN kita terus surplus apalagi pada saat harga komoditas tinggi. Padahal penerimaan negara ini belum maksimal," terang Mulyanto, Jumat (14/4/2023).

Wakil Ketua FPKS DPR RI ini melihat banyak kasus yang mengepung sektor ini. Kasus korupsi tukin di Ditjen Minerba misalnya, telah merembet kemana-mana. Mulai dari dugaan kebocoran dokumen pemeriksaan oleh Ketua KPK sampai dugaan korupsi PNBP terkait usaha penambangan batu bara.

Sementara kasus penambangan liar baik kecil maupun besar yang dibeking aparat, masih merajalela. Satgas PETI tidak kunjung terbentuk, apalagi pembentukan Dirjen Gakkum. Bahkan ditengarai terjadi “perang bintang” dalam kasus-kasus ini.

Selain itu, bisa jadi kasus dugaan kebocoran dokumen pemeriksaan KPK di Ditjen Minerba, kait-mengait dengan kasus-kasus tersebut. "Belum lagi masalah hilirisasi mineral mulai dari nikel, bauksit dan tembaga, yang setengah hati. Di luar negeri dihadang oleh WTO. Sedang di dalam negeri ditolak oleh Freeport," tukasnya.

"Di tengah bertubi-tubinya masalah di atas, Dirjen Minerba tidak eksis, karena merangkap sebagai PLT Gubernur Babel, sedangkan PLT Dirjennya malah dirundung kasus korupsi Tukin. Ini kan berat. Serentetan masalah berlapis-lapis mengepung sektor minerba kita, sementara birokrasinya amburadul," tambah Mulyanto.

Karenanya, Mulyanto mendesak Jokowi segera turun tangan membenahi sektor minerba ini. Jangan membiarkan Dirjen Minerba terus merangkap PLT Gubernur Babel karena praktis pekerjaannya terbengkalai. Ia menyebut Dirjen Minerba perlu pejabat yang definitif.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/