Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
21 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
23 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
23 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
21 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
7 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  Umum

Ujung Tombak Penanggulangan Bencana, Relawan Harus Siap 'Sat Set Pikiran Ora Cupet'

Ujung Tombak Penanggulangan Bencana, Relawan Harus Siap Sat Set Pikiran Ora Cupet
FRPB menggelar kegiatan Kemah Keakraban (Mahkrab) selama dua hari di Agro Wisata Puncak Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. (foto: istimewa)
Minggu, 19 Maret 2023 18:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BATANG - Relawan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penanggulangan bencana di Indonesia. Bahkan relawan merupakan ujung tombak dalam penanggulangan bencana, khususnya pada saat darurat bencana.

Relawan atau sukarelawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela atau atas kehendak sendiri. Relawan penanggulangan bencana bekerja tanpa pamrih atas dasar persaudaraan kepada masyarakat yang terdampak musibah.

Relawan bahkan melakukan kegiatan seperti mengkaji wilayah yang terkena bencana, jumlah korban dan kerusakan, kebutuhan sumber daya, ketesediaan sumber daya serta prediksi perkembangan situasi ke depan. Relawan juga terlibat dalam perbaikan atau pemulihan darurat untuk kelancaran pasokan kebutuhan dasar kepada korban bencana.

Dalam penanganan darurat bencana, sumber daya pemerintah tidak mencukupi sehingga peran relawan menjadi sangat penting . Dalam literatur kebencanaan dinyatakan bahwa pertolongan dan penyelamatan pertama dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah itu dan selanjutnya baru oleh relawan yang lebih terlatih.

Sangking penting dan krusialnya keberadaan relawan dalam membantu pemerintah, maka tidak hanya tenaga dan fisik yang kuat, tapi kekompakan dan sinergitas antar relawan dan pemerintah juga penting. Seperti yang dilakukan beberapa kelompok masyarakat dan ormas yang tergabung dalam Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) di Kabupetan Batang Jawa Tengah.

Guna mempererat silaturahmi dan menjaga kekompakan, FRPB menggelar kegiatan Kemah Keakraban (Mahkrab) selama dua hari yakni tanggal 18-19 Maret 2023 di Agro Wisata Puncak Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang.

Kegiatan tersebut mengambil tema "Relawan Sat Set Pikiran Ora Cupet", yang bertujuan untuk memperkokoh kelembagaan penanggulangan bencana di Kabupaten Batang. Demikian diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Batang, Ulul Azmi di Villa Puncak Tombo, Minggu (19/3/23).

"Untuk kegiatan malam hari ini kami dari BPBD Batang sangat mengapresiasi dan mendukung penuh, supaya tercipta sinergitas diantara semua organisasi relawan Penanggulangan bencana di Kabupaten Batang," ujarnya.

Menurut Ulul Azmi, para relawan harus bisa bersinergi dan bekerjasama antara pemerintah daerah khususnya BPBD, eksekutif, legislatif, TNI-Polri. "InsyaAllah relawan Penanggulangan bencana di kabupaten Batang bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan manajerial yang baik juga," tandasnya.

Ia berharap, kegiatan yang dilakukan FRPB yang merupakan mitra dari BPBD ini agar sering melakukan kegiatan-kegiatan bersama antar lembaga. "Saya berharap kegiatan ini dilakukan tidak hanya sekali ini, bisa dilakukan secara rutin dan periodik sehingga antar relawan dan masyarakat ini bisa bersinergi bersama," harapnya.

Dilokasi yang sama, Ketua FRPB Batang Lutfiyati Muflichah mengatakan, kegiatan Kemah Keakraban (Mahkrab) bertujuan untuk menjaga kekompakan, persatuan dan kesatuan. "Dengan kemah ini maka seluruh keluarga besar FRPB kabupaten Batang jadi saling mengenal lebih dekat dan saling mensupport," tukasnya.

FRPB Batang kata Dia, saat ini menaungi sebanyak 32 Anggota Ormas atau lembaga kemanusiaan yang ada di kabupaten Batang. "Kemungkinan jumlah itu akan terus bertambah. Karena untuh kegiatan sekaang ini saja ada sebanyak 98 peserta dari 32 lembaga atau ormas kemanusiaan yang tergabung di FRPB Batang," urainya.

Menurut Lutfiyati Muflichah, kegiatan kamping ceria atau Mahkrab akan dilaksanakan secara rutin tiga bulan sekali. Bagi Masyarakat yang ingin bergabung untuk menjadi anggota relawan tapi tidak mempunyai payung, pihaknya dengan tangan terbuka akan siap menampung. "Menjadi relawan itu sangat mudah, tanpa ada syarat khusus, yang paling penting ada kemauan dan memilik rasa pedulian sesama," bebernya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/