Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
Umum
11 jam yang lalu
5 Rekomendasi Sepatu Puma di Blibli
3
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
3 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
4
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Pemerintahan
1 jam yang lalu
Dinas Kebudayaan DKI Luncurkan Aplikasi SI-GAYA
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Berani Adu Argumen soal Pernikahan Dini, Pelajar di Pekalongan Ini Dapat Jam Tangan dari Ganjar Pranowo

Berani Adu Argumen soal Pernikahan Dini, Pelajar di Pekalongan Ini Dapat Jam Tangan dari Ganjar Pranowo
Moment Dialog Ganjar Pranowo dengan siswi SMA Pekalongan di Pendopo Kabupaten Batang. (Foto: GoNews.co)
Rabu, 15 Maret 2023 16:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BATANG - Ada momen menarik ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (15/3/2023).

Saat itu, Ganjar sedang menyapa dan berdialog dengan salah satu peserta yang mengikuti musrenbangwil. Peserta tersebut adalah Nanda Saputri, salahsatu siswi SMA 1 Kota Pekalongan. Dengan lantang siswi yang akrab disapa Nanda ini langsung mengungkapkan keperihatinannya terhadap fenomena pernikahan dini di wilayahnya.

"Saya itu miris pak, usia 15 bahkan 14 tahun sudah menikah, jadi apa langkah bapak sebagai Gubernur Jawa Tengah untuk menyikapi fenomena ini," tanya Nanda

"Lah kok kamu tiba-tiba nanya itu, umurmu piro? (usiamu berapa) Kamu masih sekolah?," tanya Ganjar

"saya masih sekolah SMA pak, saya baru ulang tahun kemarin pak. Ya saya nanya ini karena di daerah saya itu banyak begtu pak," ujar Nanda. "Owalah kamu ulang tahun? terus rata-rata yang nikah usia muda itu alasanya apa?," tanya Ganjar lagi.

"Ya alasanya macam-macam pak, ada yang sudah malas sekolah dan masalah ekonomi," jawab Nanda.

"Halah... alasan ekonomi opo, ngarang aja kamu. Iku jenenge keset (malas) gak mau sekolah," kata Ganjar. "Iya begitu yang terjadi pak," jawab nanda lagi.

"Sekarang begini, saya balik tanya, kalau menurut kamu pernikahan dini itu bagus gak?," tanya Ganjar ke Nanda.

Mendapat pertanyaan itu, Nanda pun dengan sigap dan padat langsung memberikan argumennya. "Kalau menurut saya tidak baik pak, pertama itu sangat mebahayakan, jika nanti nikah dan hamil, tentu rahim sang ibu belum siap, bisa mengakibatkan kematian baik itu bagi bayinya maupun ibunya," jawab Nanda yang langsung mendapat tepuk tangan riuh hadirin.

"Nah itu kamu sudah bisa jawab to, jadi pernikahan dini itu bukan dilarang karena tanpa alasan, salahsatunya ya itu tadi membahayakan, pinter kamu. Ada beberapa bahaya pernikahan usia dini baik itu dari Kesehatan maupun psikologis, diantaranya, ada risiko bayi lahir stunting. Ada hubungan antara usia ibu saat melahirkan dengan angka kelahiran stunting. Semakin muda usia ibu saat persalinan, akan semakin besar berpotensi melahirkan bayi yang stunting," jelas Ganjar.

Kemudian kata Ganjar, bahaya lainnya tidak hanya berdampak pada psikologis, pernikahan dini juga bisa memicu sejumlah masalah kesehatan, khususnya pada perempuan. Ganjar juga mengatakan, pernikahan dini dapat berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan bayi serta rendahnya tingkat kesehatan ibu dan anak.

"Kemudian saat usia remaja seperti 16 tahun, diameter panggul perempuan baru selebar 8 cm. Sementara, ukuran kepala bayi mencapai 9,8 cm. Ukuran panggul baru akan membesar pada usia 19-21 tahun. Kondisi panggul yang sempit ini dapat membuat persalinan jadi macet. Tidak hanya itu, kondisi ini bahkan memicu risiko kematian saat melahirkan," jelas Ganjar.

Penelitian kata Ganjar, telah menunjukkan bahwa perempuan berusia 10-14 tahun memiliki kemungkinan meninggal dunia 5 kali lebih besar selama kehamilan, dibandingkan dengan perempuan berusia 20-25 tahun. Sementara pada usia 15-19 tahun, perempuan memiliki risiko kematian dua kali lebih besar saat hamil. Tak hanya itu, proses kehamilan dan persalinan juga akan terasa lebih menyakitkan dari biasanya. "Saat hamil terlalu muda, perempuan berpotensi mengalami robek mulut rahim saat proses melahirkan yang menimbulkan ancaman pendarahan serta kematian," tandasnya.

"Jadi paham ya?, terus kalau sudah lulus kamu mau jadi apa?" tanya Ganjar lagi. "Iya pak saya paham, saya pingin masuk UGM pak, pingin jadi Psykolog," jawab Nanda.

"Wah kalau ke UGM ya susah, tapi belajar dulu yang pinter ya. Ya wis makasih ya, karena kamu ulang tahun, sekarang kamu ke depan, disana ada stan UMKM tuh, kamu maunya apa silahkan ambil saya yang bayar," ujar Ganjar.

"Saya mau Jam tangan pak," jawab Nanda. "Wah pinter kamu milih yang mahal, ya wis sana," ujar Ganjar seraya meminta Nanda mengambil jam tangan di salah stand UMKM.

Untuk diketahui, Ganjar Pranowo hadir di Batang, untuk memimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) bersama Bupati Pekalongan, Walikota Pekalongan, Bupati Tegal, Walikota Tegal, Bubati Batang dan Bupati Brebes di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/