Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
16 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
16 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
14 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
14 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Pemerintahan
18 menit yang lalu
Politisi Nasdem Ini Minta Program Pemberdayaan Masyarakat Bagi Jukir Liar
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Facebook dan Instagram Rilis Centang Biru Berbayar, Segini Tarifnya

Facebook dan Instagram Rilis Centang Biru Berbayar, Segini Tarifnya
Ilustrasi centang biru Facebook dan Instagram. (Foto: Istimewa)
Selasa, 21 Februari 2023 12:56 WIB

JAKARTA - CEO Meta Mark Zuckerberg mengumumkan soal layanan bernama Meta Verified, yakni centang biru atau lencana verifikasi berbayar untuk pengguna Facebook dan Instagram.

Layanan baru ini mirip dengan Twitter Blue yang telah diluncurkan lebih dulu oleh bos Twitter, Elon Musk. "Fitur baru ini adalah tentang meningkatkan keaslian dan keamanan di seluruh layanan kami," kata Mark, dikutip dari Insider.

Tanda centang biru telah lama menjadi salah satu fitur yang banyak diinginkan pemilik akun di platform media sosial. Centang biru sebelumnya hanya diperuntukkan bagi pengguna terkenal, seperti politisi, eksekutif, anggota pers, dan organisasi untuk menandakan legitimasi mereka.

Layanan centang biru berlangganan Facebook ini pertama kali diluncurkan di Selandia Baru dan Australia mulai pekan ini. Selanjutnya, layanan tersebut akan segera diluncurkan ke berbagai negara. Untuk bisa mendapatkan centang biru, pengguna diharuskan membayar 11,99 dollar AS atau sekitar Rp182.00 per bulan bagi pengguna web.

Sementara pengguna Android dan iOS dikenakan biaya 14,99 dollar AS atau sekitar Rp 227.000 per bulan. Syarat mendaftar centang biru Facebook, pengguna wajib memverifikasi identitas mereka dengan menggunakan kartu ID yang dikeluarkan pemerintah atau KTP.

Sementara itu, konsultan media sosial Matt Navarra dalam unggahannya di Twitter yang mengutip halaman pusat bantuan Instagram menyebut, pengguna juga harus memiliki usia minimal 18 tahun.

Selain itu, centang biru berbayar juga dapat meningatkan perlindungan terhadap serangan peniruan dan akses langsung ke pelanggan. Pengguna layanan ini juga harus memiliki profil lengkap dengan foto profil yang menunjukkan wajah.

Pihak Meta mengatakan, layanan centang biru berbayar ini akan menawarkan peningkatan visibilitas dan jangkauan di berbagai bidang, seperti pencarian dan rekomendasi. Menurut Matt, pengguna layanan berbayar ini juga akan mendapatkan stiker eksklusif untuk Story Instagram. "Pasar telah diuji oleh para pesaing, keuntungannya sebagian besar sudah ada dan tidak memerlukan banyak waktu teknis untuk menyatukan produk baru ini," kata Matt.

"Ini menghasilkan aliran pendapatan baru pada saat sebagian besar perusahaan menghadapi hambatan ekonomi yang menantang," sambungnya.

Media sosial yang terapkan layanan serupa. Sebelum Meta, Snapgram lebih dulu meluncurkan layanan berbayar bagi penggunanya, dikutip dari Tech Crunch. Snapgram bahkan telah mengubah lebih dari satu juta pengguna menjadi pelanggarn berbayar.

Langkah serupa juga diikuti Twitter melalui layanan Twitter Blue, untuk menawarkan berbagai fitur tambahan. Twitter telah memperluas Twitter Blue ke lebih dari selusin pasar dalam beberapa bulan terakhir termasuk India dan Indonesia.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Ekonomi, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/