Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
23 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
21 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
3
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
24 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
24 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
18 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  Peristiwa

'Tak Kenal' Mall dan Salon, Gadis Cantik di Batang Pilih Jadi Petani Pisang, Sekali Panen Dapat Rp2 Juta Lho!

Tak Kenal Mall dan Salon, Gadis Cantik di Batang Pilih Jadi Petani Pisang, Sekali Panen Dapat Rp2 Juta Lho!
Ade Rika Puspita, Petani Milenial di Batang. (Foto: Istimewa)
Rabu, 15 Februari 2023 18:39 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BATANG - Siapa bilang, perempuan cantik hanya bisa ke salon dan Mall. Ade Rika Puspita (25), gadis asal cantik asal Batang, Jawa Tengah ini justeru memilih untuk menjadi petani. Meskipun saat ini profesi petani jarang diminati, terutama oleh kalangan muda atau milenial.

Ade Rika Puspita yang berdomisili Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, menekuni profesi sebagai petani kurang lebih sudah 2 tahun. Dari menjadi petani, Ade Rika sudah mendapatkan berbagai benefit setelah berhasil kembangkan pisang jenis canvendis dan tanduk gebyar seperti omset yang lumayan sekali panen. Sebutan petani milenial dilihat dari umur 20 hingga 40 tahun anak muda generasi 90 dan 2000an.

"Awal mula saya tertarik menjadi petani, karena melihat kebun orang tua yang kosong begitu saja, tidak dimanfaatkan. Jadi saya inisiatif menanam pohon pisang yang perawatan mudah," kata Ade Rika Puspita saat ditemui usai panen pisang di Kebun Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa (14/2/2023).

GoNews Ade Rika Puspita, Petani Milen
Ade Rika Puspita, Petani Milenial di Batang. (Foto: Istimewa)

Ade si petani milenial cantik membenarkan, jika profesi petani saat ini memang jarang diminati, terutama oleh kalangan muda. Melihat kalangan muda ini banyak yang tertarik menjadi Entrepreneur. "Padahal menjadi petani milenial banyak keuntungannya seperti kami tidak usah harus memakai baju yang sampai untuk ke kebun dan waktunya santai. Tetapi menjadi petani harus mempunyai hati yang mencintai bidang pertanian," jelasnya.

Pertanian yang Ia miliki yakni ada 400 pohon pisang dengan lahan 2000 meter persegi dengan jenis yang ditanam pisang cavendis dan tanduk gebyar. "Saya memilih pisang sendiri karena perawatannya cukup mudah tinggal diberikan pupuk kandang, tanah di sekitar pohon pisang harus dibersihkan dari rumput pengganggu, dan penggemburan tanah supaya bonggol pisang berkembang," terangnya.

GoNews Ade Rika Puspita, Petani Milen
Ade Rika Puspita, Petani Milenial di Batang. (Foto: Istimewa)

Sistem panen di kebun Ade Rika ini bertahap, jika sudah ada yang siap panen langsung sudah ada yang menebas atau memborong. Sekali menebas atau memborong pisang yang sudah panen bisa mencapai Rp2 juta dan dengan hasil itu bisa memenuhi kebutuhan keluarga. "Semoga ke depan banyak bermunculan petani milenial yang inovatif dan mempunyai jiwa pertanian yang tinggi," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/