Selain Sidoarjo, Ahmad Dhani Ingin Bangun Pabrik Rokok Dewa 19 Legend di Batang

Contohnya Sammy Hagar, mantan vokalis Van Halen yang kini bikin band Chickenfoot dan The Circle, sukses dengan tequilla Cabo Wabo-nya.

Memanfaatkan jutaan penggemar di seluruh dunia, band power metal Swedia, Hammerfall, meluncurkan vodka premium Hammerfall. Dan sukses di pasaran.

Kini pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani, juga tak mau ketinggalan. Setelah bisnis kaos beberapa waktu lalu, kini Dhani meluncurkan rokok Dewa 19.

Dhani bersama dua rekannya: Sri Rahmawati dan Samsul Huda, founder rokok Dewa 19 yang sudah mulai dipasarkan di Pulau Jawa itu.

"Ide menjual rokok ini sudah lama, terpicu pada saat awal-awal Dewa 19 sering disponsori produk rokok saat menggelar konser di kota-kota besar," kata Ahmad Dhani, saat soft launching Dewa 19 Legend, Selasa (7/2/2023) di House of Rhapsodia, Dracik, Batang.

Menurut Dhani, Rokok tidak bisa dipisahkan dengan band. Banyak brand rokok yang akhirnya menjadi tenar setelah kolaborasi dengan band-band di tanah air, begitu pula sebaliknya. Namun sayang tidak semua kota sesuai dengan segmen brand rokok yang ingin menggandeng musisi untuk konser.

Berawal dari ide inilah, Ahmad Dhani bersama beberapa sahabatnya meluncurkan produk rokok yang bisa memberi support dengan konser musik. Produk perdananya adalah rokok Dewa 19 Legend.

"Saya ingin agar kota kedua yang bukan merupakan segmen pasar brand rokok tertentu juga dapat merasakan kedahsyatan konser musik seperti kota-kota besar," kata Dhani.

Secara gamblang, Dhani mengakui konsep utama adalah dukungan terhadap musik. Utamanya kepada Dewa 19, namun tidak menutup kemungkinan bisa menjadi sponsor grup band lain. Konser musik akan merata di seluruh pelosok Indonesia. "Diawali dengan Dewa 19 dulu, barulah musisi-musisi lain," lanjutnya.

Rokok Dewa 19 Legend diproduksi di Sidoarjo menggunakan tembakau-tembakau lokal pilihan, salah satunya tembakau dari Muntilan, Magelang Jawa Tengah.

Selain di Sidoarjo, Ahmad Dhani juga berkeinginan membangun pabrik baru di Batang, Jawa Tengah. "Nanti kita bikin pabrik di Batang," tegasnya.

Rencana tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya di Wilayah Kecamatan Gringsing merupakan salah satu sentral tembakau di Batang.

Ditanya soal butuh berapa lama agar rokok Dewa 19 Legend bisa dikenal masyarakat. Dhani mengaku tidak masalah butuh berapa lama produk ini akan terkenal. Namun satu harapannya, agar brand yang packaging-nya dia desain sendiri itu mampu bertahan lama.

"Seperti Dewa 19, butuh waktu 30 tahun untuk menjadi seperti ini. Produk ini pun demikian, tidak masalah jika 30 tahun ke depan baru terkenal," kata Dhani.

Mengakhiri sesi tanya jawab, Dhani juga berseloroh jika rokok andalannya tak akan naik harga meski Menkeu Sri Mulyani berencana akan menaikkan cukai Rokok. "Harga rokok kita tetep aja gak usah ikut naik," pungkasnya.***