Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
19 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
19 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
18 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
4
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
18 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
5
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Sikapi Hoaks Penculikan Anak dengan Bijak

Sikapi Hoaks Penculikan Anak dengan Bijak
Ilustrasi orang tua menjemput anak dari sekolah. (Foto: Istimewa)
Jum'at, 03 Februari 2023 11:33 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy

BATANG - Maraknya penyebaran kabar hoaks tentang penculikan melalui pesan suara, ke sejumlah grup, menimbulkan kecemasan, baik orang tua maupun anak itu sendiri.

Menyikapi kabar tersebut, Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), DP3AP2KB Batang, Utariyah Budiastuti meminta masyarakat harus lebih bijak dalam menyikapi setiap informasi yang didapat melalui media sosial.

"Kami belum pernah mendengar tentang kasus penculikan. Apapun bentuk kabar itu, baik pesan suara, tetap harus diwaspadai," katanya, saat ditemui, di Kantor DP3AP2KB Batang, Kabupaten Batang, Jumat (3/2/2023).

Ia mengimbau, sebagai orang tua wajib memantau putra-putrinya. Jadi anak harus dijemput langsung oleh orang tuanya. Kalau pun meminta tolong dengan orang lain, harus yang bisa dipercaya. Ia juga menyayangkan, adanya pesan suara yang tersebar di grup WhattsApp dan lainnya, namun tidak ada kejelasan informasi di dalamnya.

"Informasi yang disebarkan itu sepenggal, tidak diberitahukan lokasinya, waktunya, siapa korbannya, sehingga orang tua jadi takut. Sehingga kita tidak bisa mengklarifikasi kabar itu benar atau tidak," jelasnya.

Bersikap waspada tentu diperbolehkan, hanya saja tidak perlu berlebihan, sehingga tidak menimbulkan ketakutan. "Diberi tahu sewajarnya, sehingga anak tidak merasa cemas," tuturnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala TK Bakti Kalisari, Rusmalina mengatakan, kewaspadaan terhadap kabar bohong penculikan memang perlu, tetapi tidak perlu berlebihan. "Beberapa hari ini dunia maya dihebohkan dengan tersebarnya hoaks penculikan anak, ya di Facebook, Instagram sampai grup WhattsApp. Kami sudah menyampaikan arahan kepada para guru untuk menutup pintu gerbang saat kegiatan belajar mengajar dan ketika ada tamu pun kami konfirmasi kebenaran identitasnya, demi keamanan dan kenyamanan bersama," terangnya.

Imbauan pun telah kami sampaikan kepada orang tua murid, untuk selalu berkomunikasi dengan guru ketika menjemput langsung maupun meminta bantuan saudara untuk menjemput anak. "Berbeda ketika arahan itu disampaikan ke anak, tentu menggunakan bahasa yang lebih santun dan mudah dipahami," ujar dia.

Ia mengapresiasi, kesigapan pihak kepolisian yang bertindak cepat dengan menggelar patroli ke sejumlah lembaga pendidikan. "Beberapa hari lalu ada mobil polisi berpatroli ke lingkungan Taman Lumba-Lumba dan sekitarnya. Alhamdulillah ada perhatian dari pihak kepolisian kepada kami, jadi ada kepastian keamanan untuk anak-anak," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/