Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
Umum
19 jam yang lalu
Afgan Ikut Jadi Bintang Tamu dalam Konser David Foster
2
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana 'Cinta Yang Salah'
Umum
20 jam yang lalu
Fabianne Nicole, Miss Universe Indonesia Rilis Single Perdana Cinta Yang Salah
3
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
Umum
18 jam yang lalu
PWI Jaya Mulai Siapkan Ajang Anugerah MHT Award 2024
4
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
DKI Jakarta
19 jam yang lalu
Presiden NOC Prancis Doakan Timnas U-23 Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Sepakbola

17 Hari Jelang Kongres, KPK Diminta Awasi KLB PSSI

17 Hari Jelang Kongres, KPK Diminta Awasi KLB PSSI
Ilustrasi PSSI. (Foto: Net)
Senin, 30 Januari 2023 15:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - H-17 Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI suasana mulai panas. Manuver dilakukan sejumlah calon. Utamanya, calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 yang notabene pejabat negara.

Ada empat pejabat negara yang turun gunung ikut kontestasi pemilihan pejabat PSSI di KLB yang dijadwalkan 16 Februari 2023 mendatang.

Mulai dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPD RI), LaNyalla Mattalitti, Menteri BUMN, Erick Thohir, Menpora Zainuddin Amali, sampai Wakil Menteri Dalam Negeri, Jhon Wempi Witepo.

Erick misalnya sudah mengumpulkan sejumlah voter di Hotel Pullman, Jakarta yang digalang tim suksesnya Iwan Budianto, Yunus Nusi, Juni Rachman, Pieter Tanuri, Ferry Paulus. Sejumlah voter dari pulau Sumatera diberikan akomodasi dan transportasi. 

Hari ini sampai Rabu, 1 Februari 2023 giliran Menpora Zainuddin Amali yang mengumpulkan 19 voter di Palembang dengan agenda Forum Grup Discussion (FGD) Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional.

"Menarik, tiba-tiba Menpora buat FGD Inpres yang dikeluarkan sejak 2019. Kemana saja selama ini. Makin menarik FGD tidak mengundang semua klub di pulau Sumatera. Hanya 10 Asprov dan 9 klub yang tercatat sebagai pemilik suara di KLB," kata Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali di intagramnya @akmalmarhali20

Agar tidak bias uang negara digunakan untuk penggalangan suara, Akmal Marhali meminta Komisi Prmberantasan Kotupsi (KPK) harus ikut mengawasi. "Jangan sampai uang negara digunakan untuk mobilisasi suara. Sudah menjadi rahasia unum sejak era Nurdin Halid pada 2003, Kongres PSSI beraroma #moneypolitic," ungkapnya. 

"Jumlahnya pun cukup besar. Tembus Rp 500 juta sampai 1 miliar per suara. Jangan sampai sepakbola Indonesia jadi sepakbola NPWP (Nomor Piro, Wani Piro) dan peserta Kongres jadi Peserta 3D (Datang, Duduk, Duit)," lanjutnya. 

Menurut Akmal, segala sesuatu yang ditanam dengan cara yang tidak benar, maka akan menuai hasil yang juga tidak benar. "Kasihan sepakbola Indonesia yang selalu jadi korban karena kepentingan jabatan yang selalu dijadikan batu loncatan!," tandasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/