Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
2
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
13 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
11 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
12 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
11 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Pendidikan

Anak-anak Mulai Lupa Gadget, KPAI: Larangan Bawa Lato-lato ke Sekolah tak Bijak

Anak-anak Mulai Lupa Gadget, KPAI: Larangan Bawa Lato-lato ke Sekolah tak Bijak
Ilustrasi pedagang lato-lato. (Foto: Istimewa)
Senin, 09 Januari 2023 10:51 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menanggapi adanya aturan dari sejumlah sekolah yang melarang murid membawa mainan lato-lato ke sekolah. Jasra menilai hal ini bukan pilihan bijak.

"Dengan melarang lato-lato dibawa ke sekolah, tentu bukan pilihan bijak para guru," kata Jasra dalam keterangannya, Senin (9/1/2023).

Jasra menilai hal utama dari permainan tersebut adalah mengembalikan dunia bermain dan belajar anak. Dimana menurut Jasra dunia bermain dan belajar diharapkan diciptakan di sekolah.

"Karena ada hal yang lebih utama, yaitu mengembalikan anak pada dunia bermain dan belajarnya. Dunia bermain dan belajar inilah yang sebenarnya menjadi harapan para orang tua dengan hadirnya sekolah agar anak - anak tidak melulu bermain gadget," tuturnya.

"Di sanalah segala permainan, didampingi, dimaknai, transfer nilai dan karakter. Justru fenomena lato-lato adalah kesempatan para guru untuk kembali membuat menarik media belajar di sekolah. Apa yang dimainkan anak dengan lato-lato, merupakan sumber belajar, ada nilai berbagai mata pelajaran yang bisa diterapkan dengan anak bermain lato-lato," sambungnya.

Menurutnya anak sering kali mengalami hambatan dalam belajar, lantaran adanya kesalahan dalam pola pembelajaran. Namun dengan munculnya lato-lato Jasra menilai hal ini membuktikan tingginya minat belajar anak melalui permainan.

"Seringkali hambatan anak dalam memahami belajar, bukan soal nilai, tetapi sejak awal salah memilih cara masuk ke anak melalui media bermain dan belajar. Lato-lato membuktikan minat belajar anak sangat tinggi melalui permainan ini. Ini yang benar benar harus dimanfaatkan secara baik," tuturnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/