Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
3 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
2 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
1 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
51 menit yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
5
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
41 menit yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ruwat Desa, Warga Gringgingsari Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

Ruwat Desa, Warga Gringgingsari Gelar Wayang Kulit Semalam Suntuk
Pagelaran wayang kulit di Dukuh Ketawangsari, Desa Gringgingsari Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang. (Foto: Gonews.co)
Rabu, 21 Desember 2022 23:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BATANG - Ruwat Desa atau biasa disebut 'Hajat Bumi' merupakan budaya petani yang ada di Pulau Jawa.

Acara ini merupakan pertanda bahwa petani akan mulai turun ke sawah untuk bercocok tanam. Selain itu budaya tersebut juga sudah menjadi acara turun-temurun, hingga era sudah modern seperti sekarang ini.

Hal ini juga yang digelar warga Dusun Ketawang Sari di Desa Gringgingsari Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (22/12/2022).

Kepala Dusun (Kadus) Ketawangsari, Casmad berharap, acara Ruwat Desa tersebut bisa berjalan lancar dan menghibur masyarakat. Harapan serupa juga disampaikan Ketua Panitia Acara Wartoyo.

Sementara itu, Kepala Desa Gringgingsari, Khoirudin mengatakan, dalam rangka Ruwat Desa dan Among Tani tahun ini, pihaknya menggelar tasyakuran sekaligus pagelaran budaya Wayang Kulit.

"Kebetulan hari ini ada dua kegiatan di desa kami. Pertama Ruwat Desa dengan hiburan wayang kulit yang kita pusatkan di Dusun Ketawangsari," ujarnya kepada GoNews.co.

"Acara kedua, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul Syekh Abdul Qodir Jailani yang dipusatkan di Desa Gringgingsari," tambahnya.

Khoirudin mengatakan, dua acara tersebut merupakan agenda tahunan. Pagelaran wayang kulit sendiri menghadirkan Dalang Ki Nardi Widodo dengan mengambil lakon atau judul "Wahyu Katentreman".

"Mudah-mudahan dengan lakon "Wahyu Katentreman" tersebut membawa keberhasilan dari segala upaya masyarakat Desa dalam menjalani profesi utama sebagai petani," tandasnya.

"Sekali lagi, Ruwat Desa ini merupakan tradisi turun-temurun dari nenek moyang kita. Tradisi itu sebagai wujud rasa syukur seluruh warga atas limpahan rejeki yang diberikan Allah, dan do'a agar segala hal buruk dijauhkan dari desa kami dan berharap agar masyarakat di Desa Gringgingsari dapat hidup makmur, damai, aman, dan tentram," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/