Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
24 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
2
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
23 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
3
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
4
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
24 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
5
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cleberson Siap Jalankan Instruksi Demi Tiket Final
6
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
24 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Warganet Kompak 'Rujak' Orang Asing yang Ejek Batik di KTT G20

Warganet Kompak Rujak Orang Asing yang Ejek Batik di KTT G20
Tangkap layar Twitter.
Rabu, 16 November 2022 22:16 WIB

JAKARTA - Warganet Indonesia kompak 'merujak' pengguna Twitter dengan nama @MahyarTousi yang dianggap menghina batik. Tousi menyoroti pemakaian batik oleh para kepala negara di gelaran KTT G20, Bali.

"Apa sih yang dikenakan para idiot ini," tulis Mahyar sembari menyematkan foto para kepala negara seperti Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dan Menteri Pertanian, Zulkifli Hasan.

Namun Mahyar harus menghapus unggahannya itu setelah digeruduk warganet asal Indonesia. Hal tersebut diunggah editor Election Watch, Max Walden dalam akun twitternya. "Orang sayap kanan Inggris menghapus cuitanya setelah dirujak karena mengejek endek/batik. Warganet Indonesia tetap tak terkalahkan," cuitnya.

Unggahan Walden ditanggapi warganet lainnya. Akun Lynda Ibrahim menyebut Tousi memilih lawan yang salah yakni warganet Indonesia. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu negara yang warganya aktif di media sosial.

"Tuan @MahyarTousi membuat kesalahan yang lazim dibuat orang asing sebelumnya, mengabaikan statistik dasar soal Indonesia. Populasi 280 juta, penetrasi internet 77 persen, 18,5 juta pengguna Twitter, 100 juta pengguna Instagram. Dia mengajak berkelahi di dua platform ini dengan orang-orang itu," tulisnya.

Selai Mahyar Tousi, ada pula akun aktris asal Inggris, Sophie Corcoran. Dalam cuitanya, Sophie menanyakan mengapa para kepala negara mengenakan pakaian yang sama. "Kenapa mereka berpakaian mirip dan seperti itu," tulisnya sembari menyertakan foto yang sama dengan yang diunggah Tousi.

Meski menegaskan ia hanya bertanya, Sophie harus menerima nasib dirujak warganet Indonesia. Salah satu akun bahkan mengejek namanya. "Itu karena mereka punya kreatifitas dan tidak menggunakan pakaian membosankan seperti kemeja putih, jas dan dasi hitam yang sangat membuat frustasi seperti nama Anda. Corcoran dalam Bahasa Indonesia = menuang semen," tulis akun @tanyadoank13.

Akun lain yakni @majeliskucing juga mengejek nama Sophie. "Nama Anda corcoran di Indonesia biasa digunakan untuk mengubur tumbal proyek," tulisnya. KTT G20 berlangsung di Bali pada 15-16 November dan dihadiri sejumlah kepala negara anggota G20. Beberapa yang hadir antara lain Presiden AS, Joe Biden; Presiden China, Xi Jin Ping; Perdana Menteri India, Narendra Modi; dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Internasional, GoNews Group, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/