Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
23 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
24 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
10 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
5
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
9 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
6
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
8 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Terpapar Gas Air Mata Kedaluwarsa, Mahasiswi Malang Ini Matanya Merah dan Perih

Terpapar Gas Air Mata Kedaluwarsa, Mahasiswi Malang Ini Matanya Merah dan Perih
Kevia Naswa korban luka kanjuruhan Malang (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim).
Selasa, 11 Oktober 2022 21:20 WIB

MALANG - Kevia Naswa (18), salah satu mahasiswi baru Kampus Widyagama Malang, menjadi korban luka terkena gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan. Matanya memerah dan perih.

Perempuan yang tinggal di Perum New Puri Kartika Sari, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, itu mengaku bahwa matanya terus memerah sejak peristiwa kelam Sabtu (1/10/2022) malam.

Remaja yang mengambil jurusan keperawatan semester I ini mengaku matanya perih sejak terkena efek gas air mata yang disebut kedaluwarsa. Bahkan saat itu dirinya sempat tidak mampu melihat apapun. Meski sempat khawatir mengalami kebutaan, namun dirinya bersyukur akhirnya melihat dunia lagi.

Meski matanya masih memerah, dirinya berharap matanya kembali normal seperti sediakala. Selain matanya masih memerah, dirinya sempat sesak nafas berhari-hari dan pusing karena menghirup gas air mata. "Mata memerah dan perih, nggak bisa lihat itu 3 harian. Trus dibarengi sesak nafas dan pusing berhari-hari. Sekarang normal," tambahnya.

Dia mengaku selain mata dan dadanya, efek lain gas air mata itu muncul bintik-bintik kayak flek di wajahnya. Saat itu wajahnya terasa panas dan perih. "Bintik-bintik di wajah itu kayak pasir muncul selama 3 hari, setelah itu hilang," tandasnya.

Tak hanya mata memerah, sesak nafas dan wajah panas serta perih saja yang dialami. Kaki dan tangannya tidak bisa digerakkan. Jari tangan dan kaki kanannya masih diperban dan jalan masih pakai kruk.

Karena trauma yang dialami, tiga jari Kevia di bagian tangan kanan masih sulit digerakkan. Keluarga korban pun berencana untuk membawanya ke fisioterapi. Hal itu diungkapkan ibu korban Triwah Kus. "Kalau kata dokter trauma katanya (Jarinya sulit digerakkan). Cuman ini nanti mau saya bawa ke fisioterapi karena takutnya berlarut-larut nggak bisa sekolah. Untuk pusing, sesek nggak. Tinggal tangan sama kaki," tandanya.

Saat ditanya soal gas air mata kedaluwarsa efeknya akan turun, Kevia mengaku merasakan perih, tidak bisa melihat dan sesak nafas berhari-hari. "Saya tidak tahu itu kedaluwarsa apa tidak. Tapi yang saya rasakan mata saya memerah dan wajah saya perih. Saya tidak bisa melihat dan sesak nafas berhari-hari," tegasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Peristiwa, Hukum, Olahraga, Sepakbola, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/