Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Munir Arysad Minta Rekrutmen PJLP dan TA Prioritaskan Warga Jakarta
2
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
Olahraga
12 jam yang lalu
Rosan: Olimpiade Paris Diharap jadi Penentu Sukses 3 Target Utama Angkat Besi
3
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
Umum
11 jam yang lalu
Milly Alcock Siap Beraksi dalam Film Baru Supergirl
4
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
Umum
16 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Bahas Pra RKPD Tahun 2025
5
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
Umum
11 jam yang lalu
Sarwendah Layangkan Somasi, Geram Difitnah Punya Hubungan Khusus dengan Bertrand Peto
6
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Umum
11 jam yang lalu
Ariel NOAH Berbagi Cerita Menjaga Keharmonisan Band
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Digitalisasi Tingkatkan Jumlah Investor Muda, Pemerintah dan Analis Ingatkan Kehati-hatian

Digitalisasi Tingkatkan Jumlah Investor Muda, Pemerintah dan Analis Ingatkan Kehati-hatian
Ilustrasi digital investasi. (gambar: ist./aegonlifeindia)
Senin, 03 Oktober 2022 22:34 WIB
JAKARTA - Ekonom Indef (Institute For Development of Economics and Finance) Nailul Huda mengatakan kepada wartawan, Senin (3/10/2022), meningkatnya jumlah investor muda di Indonesia adalah blessing in disguise (berkah terselubung) ditengah kencangnya digitalisasi pada masa pandemi. Tapi investor muda juga tetap harus selektif dalam berinvestasi.

"Zamannya sekarang sudah berubah juga. Dengan hanya mengandalkan gadget saja sekarang anak-anak muda ini bisa menghasilkan bahkan lebih banyak dibandingkan dengan investasi di sektor riil," kata Nailul.

Baca Juga: Oneng Ingatkan Taspen Hati-Hati Berinvestasi 

Baca Juga: Promosi dari Pemerintah Diapresiasi, Tapi Perbaikan Iklim Investasi Perlu Terus Dibenahi 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, generasi muda sekarang ini banyak terjun ke dunia investasi. Namun dia mengingatkan, agar mereka lebih berhati-hati dalam memilih instrumen investasi tersebut.

"Generasi muda hendaknya tetap menyeimbangkan antara investasi yang agresif dan investasi konservatif. Hal itu penting karena investasi konservatif tetap memiliki faktor keamanan lebih tinggi," tegas Airlangga Hartarto.

Baca Juga: Soal Investasi, Pakar: Jepang lebih Berkomitmen dari China 

Baca Juga: Indef: Investasi Jepang harus Bisa Tingkatkan Perekonomian Rakyat 

Dunia memang tengah bergerak lebih dalam ke arah digitalisasi. Menko Airlangga sendiri menyebutkan, "Hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, menggunakan digitalisasi sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan menggunakan digitalisasi sebagai tempat untuk penciptaan lapangan pekerjaan," kata Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Sebagai informasi, Data KSEI menunjukan bahwa per April 2022, 60,29% investor pasar modal berusia di bawah 30 tahun, yang rata-rata masih berada di awal dan pertengahan karir profesionalnya.

Baca Juga: Jurus Jitu Percepat Investasi Berkelanjutan menurut Kadin 

Baca Juga: Akan Temui Airlangga, Puan Dinilai Sedang Cari Peluang 

Dalam sebuah survei yang dilakukan CELIOS beberapa waktu lalu, disebutkan bahwa berinvestasi di platform investasi digital dianggap sebagai aksi berkontribusi terhadap peningkatan sektor teknologi informasi, membantu pendanaan perusahaan dan efek penciptaan tenaga kerja dari investasi.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Ekonomi, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/