Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
2
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
10 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
3
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Olahraga
10 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
10 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Tomas Jaktim Sebut Berpasangan Dailami Firdaus Potensial Menang di Pilkada Jakarta
6
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
9 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Kemendagri Dorong Organisasi Pemerintahan Bertransformasi jadi Organisasi Pelayanan

Kemendagri Dorong Organisasi Pemerintahan Bertransformasi jadi Organisasi Pelayanan
Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro di ruang kerjanya. (foto: kemendagri)
Jum'at, 30 September 2022 23:21 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Suhajar Diantoro dalam acara pelatihan pejabat, Jumat (30/9/2022), mendorong agar pejabat publik mentransformasi diri sebagai pelayan masyarakat sehingga organisasi pemerintahan bisa menjadi organisasi pelayanan.

"Kalau Anda berkomitmen menjadi pejabat yang baik, maka Anda harus mengubah diri Anda menjadi pelayan masyarakat. Kalau tidak mau berubah, maka kau berjalan di tempat saja," kata Suhajar sebagaimana dikutip GoNEWS.co dari keterangan Puspen Kemendagri.

Baca Juga: Sekjen Kemendagri Sebut Masyarakat adalah 'Bos' 

Baca Juga: Setjen DPR Sosialisasikan Core Values dan Employee Branding ASN 

Dengan perubahan konsep diri itu diharapkan aparatur pemerintahan lebih peka terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Menurutnya, hal ini sejalan dengan konsep trias politika baru yang dikemukakan Pakar Hukum Tata Negara Prof. Jimly Asshiddiqie dalam tulisannya. Adapun trias politika baru yang dimaksud adalah negara, kekuatan ekonomi (market), dan civil society.

"Ini menjadi penting karena akan mewarnai cara berpemerintahan di lapangan, harus ada kemampuan menyerap aspirasi yang berkembang di masyarakat, karena civil society berperan untuk berpartisipasi dan memberikan kontrol," jelas Suhajar.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Pemerintahan, Nasional, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/